Warga Tungkal Jaya mengeluh, tiap hari listrik byar pet

Kamis, 07 Februari 2013 - 10:01 WIB
Warga Tungkal Jaya mengeluh,...
Warga Tungkal Jaya mengeluh, tiap hari listrik byar pet
A A A
Sindonews.com - Warga Tungkal Jaya, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mengeluhkan listrik yang selalu mati. Tak pelak banyak warga yang mengaku kesal dan marah atas akasi pemadaman listrik tersebut. Pasalnya pemadaman listik selalu terjadi pada saat Maghrib menjelang malam.

Camat Tungkal Jaya, H Sugeng Riyadi menuturkan hampir setiap hari listrik diwilayah Sungai Lilin dan Tungkal Jaya mati.

"Tiap sore, bahkan menjelang maghrib sudah dipastikan listrik padam. Karena terjadi tiap hari jadi warga sudah tahu dan bersiap diri," jelasnya, Kamis (7/2/013).

Menurutnya, pemadaman listrik yang sering terjadi adalah di Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya. Terhadap kondisi tersebut, Sugeng, berharap tindakan dari Pemkab Muba.

Sementara itu, Bupati Muba H Pahri Azhari menuturkan, hal itu dilakukan lantaran tengah dibangun gardu induk dan diharapkan dapat mengurangi kesulitan warga terhadap persoalan listrik.

"Gardu Induk Betung menyuplai listrik di dua Kabupaten, yakni Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Muba. Pemkab Muba saat ini sedang mendirikan Gardu Induk Sekayu, dan dalam tahap proses pembangunan," ujar Pahri.

Tak hanya di dua Kecamatan ini yang mengalami kejadian tersebut, Pahri menyampaikan, kejadian juga dialami di Kecamatan Bayung Lincir. Kecamatan Bayung Lincir, lanjutnya, mendapat suplai dari Provinsi Jambi.

"Untuk Kecamatan Bayung Lincir ada upaya untuk melakukan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Karena suplai dari Provinsi Jambi dirasa kurang cukup untuk menyuplai seluruh Kecamatan Bayung Lincir, apalagi masih terdapat desa yang belum teraliri listrik," urainya.

Perlu diketahui, kondisi juga terjadi di tiga kecamatan tersebut, akan tetapi juga terjadi di Kecamatan Sekayu. Mati lampupun terjadi hingga berjam-jam sehingga melumpuhkan aktivitas masyarakat. Kondisi yang terjadi sudah membuat warga gerah, karena bukan hanya terjadi satu kali, melainkan secara bergiliran.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0861 seconds (0.1#10.140)