Perluasan bandara, kebun tebu akan dibabat

Selasa, 05 Februari 2013 - 18:03 WIB
Perluasan bandara, kebun...
Perluasan bandara, kebun tebu akan dibabat
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Jember akan membabat lahan tebu yang dikuasai PTPN XII untuk penambahan runway bandara. Penambahan panjang runway ini adalah salahsatu syarat agar pembangunan bandara tersebut mendapat sertifikasi.

Kepala Dinas Perhubungan Jember Juwarto menegaskan pada bulan Maret mendatang, PTPN XII sudah harus membabat tanaman tebu di areal Bandara Notohadinegoro.

"Saya sudah mengirimkan surat permintaan pembabatan tanaman tebu itu kepada PTPN XII karena penambahan perpanjangan run way segera dikerjakan. Sebelum run way itu dikerjakan maka areal bandara harus sudah bersih dari tanaman tebu itu," kata Juwarto di lokasi, Selasa (5/2/2013).

Perpanjangan run way itu akan yakni dari 1.200 meter menjadi 1.400 meter sebagai salah satu persyaratan mendapatkan Serfitikasi Bandara. Sementara untuk tanaman lainnya, seperti kacang dan jagung kata dia tidak harus dibabat karena dianggap tidak mengganggu.

Juwarto juga mengaku sudah memperoleh jawaban PTPN XII untuk membabat
tanaman tebu tersebut untuk kepentingan pembangunan run way maupun persiapan uji sertifikasi bandara.

Seperti diketahui, pihak DPRD Jember sebelumnya merasa dibohongi oleh PTPN XII Wilayah Jember. Pasalnya, dalam klarifikasi saat dipanggil ke Komisi A DPRD pekan lalu, di Bandara Notohadinegoro hanya ditanami tebu saja seluas 26 hektare.

Namun saat inspeksi mendadak, Komisi A menemukan lahan lagi seluas 7,1 hektare ditanami kacang dan ada pula lahan seluas 9,4 hektare ditanami jagung. Lahan itu ditanaman pada areal bandara dari total luas sekira 120 hektare seperti tercantum pada Kerja Sama Operasional Bandara Notohadinegoro
dengan Pemkab Jember.

Sementara Manajer PTPN XII Wilayah Jember Irsan Rambe sempat menyayangkan adanya rencana pembabatan tanaman tebu di areal bandara yang mencapai 26 hektare lebih. Pihaknya tidak ingin ada penebangan selama masih musim tanam tebu, jagung dan kacang tersebut.

"Kan, sayang kalau ditebang. Kalau bandara belum berfungsi, biarlah tanaman tebu seperti itu, itu benda ekonomi. Baru kalau bandara sudah berfungsi, berapapun tanaman yang diminta ditebang, kami siap," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1453 seconds (0.1#10.140)