Antisipasi bencana, BNPB bangun shelter di Sumbar
A
A
A
Sindonews.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi adanya energi 8,9 skalarichter yang tersandera di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Sebagai antisipasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta mereka untuk menanggulangi masalah tersebut dengan membangun sistem rantai peringatan dini.
Salah satu langkah pertama yang harus digunakan pada sistem ini ialah pembangunan shelter atau lokasi-lokasi aman bencana di berbagai titik, baik dataran rendah maupun tinggi.
"Jadi dalam antisipasi bencana kita bangun shelter-shelter yang nanti kita tempatkan sebagai titik aman untuk masyarakat jika bencana terjadi," jelas Kepala BNPB Syamsul Maarif usai konferensi pers Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2013 di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2013).
"Jadi nanti shelter itu ada di sebuah tanah lapang, jika gempa terjadi. Atau dataran tinggi jika terjadi tsunami, jadi intinya ketika bencana terjadi bukan cari yang jauh (dari lokasi bencana) tetapi tetap aman dari bencana itu saja," sambungnya.
Tak hanya melakukan pembangunan shelter, BNPB juga akan menyiapkan sirine atau alarm pemberitahuan jika bencana terjadi. "Kita gunakan sirine lalu diinformasikan melalui masjid atau tempat lainnya, terus informasikan agar segera ke arah shelter-shelter itu," katanya.
Syamsul pun berharap agar masyarakat Sumbar khususnya tidak panik terhadap adanya potensi bencana. Ia menuturkan, BNPB terus berupaya melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi hal itu.
"Saya lihat sejauh ini masih kacau (masyarakat panik), seperti pada April tahun lalu. Jadi saya minta jangan panik. Kami selalu sampaikan ini, syukur sudah banyak yang paham," tukasnya.
Salah satu langkah pertama yang harus digunakan pada sistem ini ialah pembangunan shelter atau lokasi-lokasi aman bencana di berbagai titik, baik dataran rendah maupun tinggi.
"Jadi dalam antisipasi bencana kita bangun shelter-shelter yang nanti kita tempatkan sebagai titik aman untuk masyarakat jika bencana terjadi," jelas Kepala BNPB Syamsul Maarif usai konferensi pers Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2013 di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2013).
"Jadi nanti shelter itu ada di sebuah tanah lapang, jika gempa terjadi. Atau dataran tinggi jika terjadi tsunami, jadi intinya ketika bencana terjadi bukan cari yang jauh (dari lokasi bencana) tetapi tetap aman dari bencana itu saja," sambungnya.
Tak hanya melakukan pembangunan shelter, BNPB juga akan menyiapkan sirine atau alarm pemberitahuan jika bencana terjadi. "Kita gunakan sirine lalu diinformasikan melalui masjid atau tempat lainnya, terus informasikan agar segera ke arah shelter-shelter itu," katanya.
Syamsul pun berharap agar masyarakat Sumbar khususnya tidak panik terhadap adanya potensi bencana. Ia menuturkan, BNPB terus berupaya melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi hal itu.
"Saya lihat sejauh ini masih kacau (masyarakat panik), seperti pada April tahun lalu. Jadi saya minta jangan panik. Kami selalu sampaikan ini, syukur sudah banyak yang paham," tukasnya.
(kri)