KNPI minta setop kekerasan warga sipil

Selasa, 05 Februari 2013 - 03:21 WIB
KNPI minta setop kekerasan...
KNPI minta setop kekerasan warga sipil
A A A
Sindonews.com - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) prihatin dengan meninggalnya warga sipil dalam penembakan oleh kepolisian di Desa Kintom, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu 2 Februari 2013 lalu.

"Praktik kekerasan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh aparat Polri tersebut tidak bisa ditolerir," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI, Taufan E.N Rotorasiko dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (4/1/2013).

Dia juga meminta, agar Polri tidak lagi melakukan hal tersebut hingga memakan korban jiwa. Kemudian, dia mengatakan, kejadian itu harus diusut tuntas melakui jalan hukum.

"Setop kekerasan dan penembakan terhadap warga sipil oleh Polri. Menuntut agar peristiwa tersebut diusut tuntas dan diproses secara hukum. Efek dari kekerasan yang dilakukan oleh aparat Polri di Banggai tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tapi juga kerugian psikis masyarakat," ujarnya.

Dia menjelaskan, sebelumnya seorang pekerja yang bernama Solihin Noho yang juga Pengurus KNPI Banggai bekerja sebagai operator Bomak yang sedang memperbaiki Jalan Poros Toili.

Karena jalan tersebut sedang diperbaiki, ia memberi aba-aba kepada setiap pengendara yang lewat agar tidak melaju. Tiba-tiba secara serentak Kapolres Banggai (AKBP YOS) dan lima orang pengawal turun dari mobil, Solihin Noho diminta untuk turun dari atas Bomak.

Tiba-tiba saja Kapolres Banggai (YOS) melakukan pemukulan, kepada Solihin, tak lama kemudia lima pengawalnya AKBP juga ikut memukul dan menganiaya Solihin. Setelah di pukul dan dianiaya Solihin Noho dibawa masuk kedalam mobil rombongan AKBP YOS kemudian korban dititip di Polsek Batui.

Mendengar Solihin dibawa polisi, warga dan pekerja proyek perbaikan jalan mendatangi Polsek Batui untuk meminta rekannya (Solihin) dibebaskan. Solihin akhirnya dibebaskan, Namun, korban sudah babak belur.

Setelah Solihin dibebaskan warga Desa Kintom berkumpul di Jembatan Kintom, Desa Uling dan melakukan pemblokiran jalan yang menghubungkan wilayah Toili dan Kota Luwuk. Massa mencegat setiap mobil yang masuk dan keluar.

Pemblokiran dimaksudkan untuk menghadang kapolres Bangai AKBP Yos yang hendak pulang dari Toili. Tidak lama kemudian, rombongan Kapolres Yos tiba di Desa Uling sekitar pukul 19.00 Wita.

Warga yang telah bersiaga, kemudian melempari batu kearah rombongan. Rombongan Polisi AKBP Yos lalu membalas lemparan tersebut dengan tembakan, yang mengenai seorang perempuan bernama Irma.
(mhd)
Berita Terkait
Terkait Penembakan Gamma,...
Terkait Penembakan Gamma, Kapolrestabes Semarang Penuhi Panggilan Komisi III DPR
Pasca Penembakan di...
Pasca Penembakan di Kafe Cengkareng, Lalu Lintas Sepanjang Daan Mogot Lumpuh
Baru Bebas dari Penjara,...
Baru Bebas dari Penjara, Rapper AS Diberondong 64 Peluru
Eksekutor Penembakan...
Eksekutor Penembakan Anggota Dishub Merupakan Oknum Anggota Polisi
Senjata Api Eksekutor...
Senjata Api Eksekutor Anggota Dishub Dipesan dari Jaringan Teroris
Sempat Pakai Dukun,...
Sempat Pakai Dukun, Kasatpol PP Makassar Rencanakan Pembunuhan Sejak Tahun 2020
Berita Terkini
PWNU Jakarta Minta Jangan...
PWNU Jakarta Minta Jangan Terulang Lagi Macet Horor di Tanjung Priok
4 jam yang lalu
Dedi Mulyadi Perintahkan...
Dedi Mulyadi Perintahkan Biro Hukum Lawan Putusan PTUN terkait SMAN 1 Bandung
5 jam yang lalu
Tarian Nusantara di...
Tarian Nusantara di TMII Diikuti 500 Anak dari Anjungan Sabang hingga Merauke
7 jam yang lalu
Siswa SMKN 29 Jakarta...
Siswa SMKN 29 Jakarta Dilatih Keselamatan Kerja dan Kelestarian Lingkungan
7 jam yang lalu
Ibu dan Anak Tewas dalam...
Ibu dan Anak Tewas dalam Kebakaran Rumah di Jatiasih Bekasi
7 jam yang lalu
Korban Dokter Kandungan...
Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut Bertambah Jadi 5 Orang
8 jam yang lalu
Infografis
Prabowo Bakal Ungsikan...
Prabowo Bakal Ungsikan 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved