Tabrak truk, mahasiswa tewas dihantam minibus
A
A
A
Sindonews.com - Kecelakaan lalu lintas melibatkan tiga kendaraan bermotor yang terjadi di ruas Jalan Magelang-Yogyakarta tepatnya di Dusun Pare Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mengakibatkan satu orang tewas di lokasi kejadian. Tiga diantaranya mengalami luka ringan.
Menurut informasi yang terhimpun, korban tewas merupakan pengendara sepeda motor Yamaha Mio dengan Nomor Polisi AA 2972 DK, Rilang Amirusiyana (21), warga Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Korban tidak tertolong setelah terlindas minibus Nopol AB 7454 AC yang dikemudikan Sumpeno (53), warga Desa Malangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Kecelakaan tersebut bermula sekira pukul 07.30 WIB, saat korban melaju ke arah Yogyakarta beriringan dengan truk muatan pasir yang dikemudikan oleh Yoyok Hadi Saputro (32), Warga Cendono RT 6 RW 5, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Sesampainya di lokasi kejadian, truk pasir yang berada di depan diduga berhenti mendadak dan mengakibatkan sepeda motor yang ditumpangi bagian belakang truk dan terjatuh.
Nahas, korban yang belum sempat bangun, kemudian disambar oleh minibus yang melaju dari arah belakang. Akhirnya, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta tersebut tewas di lokasi kejadian.
”Nah begitu jatuh, dari belakang ada bus yang datang dan langsung melindasnya,” kata seorang saksi mata, Rajiman (32), Senin (4/2/2013).
Sementara itu, dua korban luka lainnya berasal dari penumpang mini bus, yakni Trimah (36), dan Umaya Sifa Aisah (17). Keduanya warga Dusun Protonalan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Sementara sopir bus dan truk tidak mengalami luka.
Akibat kecelakaan itu, ruas jalan tersebut sempat mengalami kemacetan sepanjang satu kilometer. Hal itu dipicu korban yang masih ada di tengah jalan. Polisi kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat guna diberikan perawatan intensif.
Sopir minibus, Sumpeno mengungkapkan, saat kejadian rem bus tidak bisa dikendalikan karena mengalami blong.
“Saya tidak tahu sejak dari mana blongnya. Yang pasti pas sampai di lokasi kejadian sudah blong," paparnya.
Sedangkan sopir truk, Yoyok, mengaku tidak perah menghentikan kendaraannya secara mendadak. Dia hanya memelankan laju kendaraannya karena ada ada seorang tukang parkir di depan salah satu rumah makan yang hendak menyeberangkan kendaraan.
"Saya masih berjalan tidak berhenti, wong truknya saja masih masuk perseneleng dua," kilahnya.
Sementara Kanit Laka Inspektur Satu, Panji Gede Prabawa mengatakan, kejadian kecelakaan tersebut terjadi akibat bus yang dikemudikan oleh Sumpeno melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Magelang menuju Yogyakarta.
“Dari keterangan yang kami peroleh rem bus blong. Tapi untuk memastikan kronologi kejadian, kami masih akan memeriksa sopir dan saksi yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Kami juga telah mengamankan truk, minibus, dan sepeda motor korban untuk dijadikan barang bukti,” tandas Gede.
Menurut informasi yang terhimpun, korban tewas merupakan pengendara sepeda motor Yamaha Mio dengan Nomor Polisi AA 2972 DK, Rilang Amirusiyana (21), warga Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Korban tidak tertolong setelah terlindas minibus Nopol AB 7454 AC yang dikemudikan Sumpeno (53), warga Desa Malangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Kecelakaan tersebut bermula sekira pukul 07.30 WIB, saat korban melaju ke arah Yogyakarta beriringan dengan truk muatan pasir yang dikemudikan oleh Yoyok Hadi Saputro (32), Warga Cendono RT 6 RW 5, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Sesampainya di lokasi kejadian, truk pasir yang berada di depan diduga berhenti mendadak dan mengakibatkan sepeda motor yang ditumpangi bagian belakang truk dan terjatuh.
Nahas, korban yang belum sempat bangun, kemudian disambar oleh minibus yang melaju dari arah belakang. Akhirnya, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta tersebut tewas di lokasi kejadian.
”Nah begitu jatuh, dari belakang ada bus yang datang dan langsung melindasnya,” kata seorang saksi mata, Rajiman (32), Senin (4/2/2013).
Sementara itu, dua korban luka lainnya berasal dari penumpang mini bus, yakni Trimah (36), dan Umaya Sifa Aisah (17). Keduanya warga Dusun Protonalan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Sementara sopir bus dan truk tidak mengalami luka.
Akibat kecelakaan itu, ruas jalan tersebut sempat mengalami kemacetan sepanjang satu kilometer. Hal itu dipicu korban yang masih ada di tengah jalan. Polisi kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat guna diberikan perawatan intensif.
Sopir minibus, Sumpeno mengungkapkan, saat kejadian rem bus tidak bisa dikendalikan karena mengalami blong.
“Saya tidak tahu sejak dari mana blongnya. Yang pasti pas sampai di lokasi kejadian sudah blong," paparnya.
Sedangkan sopir truk, Yoyok, mengaku tidak perah menghentikan kendaraannya secara mendadak. Dia hanya memelankan laju kendaraannya karena ada ada seorang tukang parkir di depan salah satu rumah makan yang hendak menyeberangkan kendaraan.
"Saya masih berjalan tidak berhenti, wong truknya saja masih masuk perseneleng dua," kilahnya.
Sementara Kanit Laka Inspektur Satu, Panji Gede Prabawa mengatakan, kejadian kecelakaan tersebut terjadi akibat bus yang dikemudikan oleh Sumpeno melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Magelang menuju Yogyakarta.
“Dari keterangan yang kami peroleh rem bus blong. Tapi untuk memastikan kronologi kejadian, kami masih akan memeriksa sopir dan saksi yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Kami juga telah mengamankan truk, minibus, dan sepeda motor korban untuk dijadikan barang bukti,” tandas Gede.
(rsa)