Sibolga kekurangan 4.452 kartu Jamkesmas
A
A
A
Sindonews.com - Kota Sibolga kekurangan sebanyak 4.425 kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari total kuota (kebutuhan) daerah sebesar 28.260 kartu pada tahun 2013 ini.
Kekurangan itu sesuai hasil perhitungan dari pengiriman Kementerian kesehatan (Kemenkes) RI di Jakarta yang telah diterima oleh daerah itu pada 26 Januari 2013 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga, M Yusuf Batubara mengatakan, kekurangan ini telah mereka koordinasikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan hasilnya dikabarkan akan segera tiba ke Pemko Sibolga.
“Ada empat blok (kotak) yang seharusnya tiba disini, tapi yang kita terima hanya tiga,” kata Yusuf menjawab SINDO, Selasa (29/1/2013) di ruang kerjanya, di Dinkes Kota Sibolga.
Yusuf mengaku kurang mengetahui kenapa hal tersebut terjadi dan itu dipastikan tidak akan sampai mengganggu proses pemberian pelayanan kesehatan terutama bagi pasien peserta program Jamkesmas tahun 2012 di kota Sibolga.
Kartu Jamkesmas tahun 2012, masih berlaku sepanjang Menteri Kesehatan (Menkes) belum menerbitkan peraturan tentang pemberitahuan dimulainya pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2013.
“Apalagi kartu yang kurang tersebut kan akan dikirimkan dalam waktu dekat ini,” ujar Yusuf.
Soal penyaluran (Distribusi) kartu Jamkesmas tahun 2013 ini, pihaknya ungkap Yusuf, akan mendistribusikannya paska terbitnya surat Menkes RI tersebut.
Distribusi akan dilakukan langsung melalui bantuan perangkat pemerintah daerah yang berada ditingkat Kecamatan melalui Kelurahan yang disampaikan langsung oleh Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam launching (peluncuran) nanti.
“Sementara sebelum lounching program Jamkesmas tahun 2013 yang dirangkai pembagian kartu Jamkesda, dalam rangka akurasi untuk penyaluran kartu Jamkesmas ini, kita saat ini sedang berupaya memintai bantuan perangkat di tingkat Kelurahan untuk melakukan pendataan ulang terhadap para peserta penerima Jamkesmas yang terdaftar pada tahun 2013 ini. Hal ini guna mencari tahu bilamana ada dari peserta penerima yang sudah meninggal dunia,” tuturnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori mengaku prihatin atas kekurangan itu dan berharap pihak Dinkes bisa jemput bola berangkat ke Jakarta, mengantisipasi keterlambatan penyaluran, mengingat jumlahnya yang terbilang tidak sedikit.
“Ini menyangkut persoalan rakyat dan nyawa manusia. Pihak Dinkes harus jemput bola dan bila tidak, kami akan meminta pertanggungjawabannya nantinya,” ungkapnya.
Menurut Jamil, inilah perlunya kehati-hatian dan pihak Dinkes seharusnya sebelum penyaluran, berangkat ke Jakarta memeriksa seluruh kartu Jamkesmas yang akan disalurkan oleh Kemenkes RI tersebut ke Kota Sibolga.
“Disinilah kelalaian kita, sehingga kita pun, pada tahun 2011 lalu tidak memeroleh penambahan kuota Jamkesmas,” tandasnya.
Kekurangan itu sesuai hasil perhitungan dari pengiriman Kementerian kesehatan (Kemenkes) RI di Jakarta yang telah diterima oleh daerah itu pada 26 Januari 2013 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga, M Yusuf Batubara mengatakan, kekurangan ini telah mereka koordinasikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan hasilnya dikabarkan akan segera tiba ke Pemko Sibolga.
“Ada empat blok (kotak) yang seharusnya tiba disini, tapi yang kita terima hanya tiga,” kata Yusuf menjawab SINDO, Selasa (29/1/2013) di ruang kerjanya, di Dinkes Kota Sibolga.
Yusuf mengaku kurang mengetahui kenapa hal tersebut terjadi dan itu dipastikan tidak akan sampai mengganggu proses pemberian pelayanan kesehatan terutama bagi pasien peserta program Jamkesmas tahun 2012 di kota Sibolga.
Kartu Jamkesmas tahun 2012, masih berlaku sepanjang Menteri Kesehatan (Menkes) belum menerbitkan peraturan tentang pemberitahuan dimulainya pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2013.
“Apalagi kartu yang kurang tersebut kan akan dikirimkan dalam waktu dekat ini,” ujar Yusuf.
Soal penyaluran (Distribusi) kartu Jamkesmas tahun 2013 ini, pihaknya ungkap Yusuf, akan mendistribusikannya paska terbitnya surat Menkes RI tersebut.
Distribusi akan dilakukan langsung melalui bantuan perangkat pemerintah daerah yang berada ditingkat Kecamatan melalui Kelurahan yang disampaikan langsung oleh Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam launching (peluncuran) nanti.
“Sementara sebelum lounching program Jamkesmas tahun 2013 yang dirangkai pembagian kartu Jamkesda, dalam rangka akurasi untuk penyaluran kartu Jamkesmas ini, kita saat ini sedang berupaya memintai bantuan perangkat di tingkat Kelurahan untuk melakukan pendataan ulang terhadap para peserta penerima Jamkesmas yang terdaftar pada tahun 2013 ini. Hal ini guna mencari tahu bilamana ada dari peserta penerima yang sudah meninggal dunia,” tuturnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori mengaku prihatin atas kekurangan itu dan berharap pihak Dinkes bisa jemput bola berangkat ke Jakarta, mengantisipasi keterlambatan penyaluran, mengingat jumlahnya yang terbilang tidak sedikit.
“Ini menyangkut persoalan rakyat dan nyawa manusia. Pihak Dinkes harus jemput bola dan bila tidak, kami akan meminta pertanggungjawabannya nantinya,” ungkapnya.
Menurut Jamil, inilah perlunya kehati-hatian dan pihak Dinkes seharusnya sebelum penyaluran, berangkat ke Jakarta memeriksa seluruh kartu Jamkesmas yang akan disalurkan oleh Kemenkes RI tersebut ke Kota Sibolga.
“Disinilah kelalaian kita, sehingga kita pun, pada tahun 2011 lalu tidak memeroleh penambahan kuota Jamkesmas,” tandasnya.
(rsa)