Korban longsor Agam bertambah 7 orang
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama instansi terkait, terus melakukan evakuasi korban longsor di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Diketahui, longsor tersebut terjadi pada Minggu (27/1/2013) pagi, sekira pukul 06.45 WIB, di Desa Kampung Dukuh Nagari, Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumbar, menimbun 15 rumah. Diperkirakan ada 25 orang yang tertimbun dalam longsor tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini telah ditemukan tujuh orang dalam keadaan meninggal, tiga luka-luka yang telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, dan 18 orang hilang.
"Tiga orang yang luka-luka bukan termasuk 25 orang yang tertimbun longsor. Aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk mengevakuasi dengan masyarakat serta relawan dan Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Basarnas juga menggunakan peralatan seadanya," ucapnya, lewat rilisnya kepada Sindonews.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, saat ini akses menuju lokasi longsor cukup berat. BPBD dari Padang Panjang, Bukittinggi, dan Tanah Datar, serta Pusdalops BPBD Provinsi Sumatera juga telah bergerak ke lokasi bencana guna melakukan dukungan evakuasi.
"Selain itu, hujan deras yang terjadi di Kabupaten Agam ternyata juga menyebabkan banjir Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Banjir memutuskan jembatan sehingga sekitar 30 KK (52 jiwa) terisolir," ucapnya.
Sutopo menjelaskan, saat ini 45 jiwa mengungsi di Masjid Inyiak Syech dan tujuh jiwa mengungsi di Kantor Camat Tanjung Sani.
"Posko telah didirikan pada hari ini yaitu di dua tempat di Kanagarian Tanjung Sani untuk posko Longsor dan di Kecamatan IV Koto untuk posko banjir," pungkasnya.
Diketahui, longsor tersebut terjadi pada Minggu (27/1/2013) pagi, sekira pukul 06.45 WIB, di Desa Kampung Dukuh Nagari, Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumbar, menimbun 15 rumah. Diperkirakan ada 25 orang yang tertimbun dalam longsor tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini telah ditemukan tujuh orang dalam keadaan meninggal, tiga luka-luka yang telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, dan 18 orang hilang.
"Tiga orang yang luka-luka bukan termasuk 25 orang yang tertimbun longsor. Aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk mengevakuasi dengan masyarakat serta relawan dan Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Basarnas juga menggunakan peralatan seadanya," ucapnya, lewat rilisnya kepada Sindonews.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, saat ini akses menuju lokasi longsor cukup berat. BPBD dari Padang Panjang, Bukittinggi, dan Tanah Datar, serta Pusdalops BPBD Provinsi Sumatera juga telah bergerak ke lokasi bencana guna melakukan dukungan evakuasi.
"Selain itu, hujan deras yang terjadi di Kabupaten Agam ternyata juga menyebabkan banjir Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Banjir memutuskan jembatan sehingga sekitar 30 KK (52 jiwa) terisolir," ucapnya.
Sutopo menjelaskan, saat ini 45 jiwa mengungsi di Masjid Inyiak Syech dan tujuh jiwa mengungsi di Kantor Camat Tanjung Sani.
"Posko telah didirikan pada hari ini yaitu di dua tempat di Kanagarian Tanjung Sani untuk posko Longsor dan di Kecamatan IV Koto untuk posko banjir," pungkasnya.
(maf)