Perbaiki hasil unas, Dindik kumpulkan guru
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu memiliki ambisi besar untuk memperbaiki prestasi hasil ujian nasional (unas) untuk tingkat SD/MI pada tahun ini. Dindik Batu menargetkan, pada unas kali ini bisa menembus 10 besar se-Jawa Timur.
Tahun kemarin, prestasi Kota Batu berada diurutan 22 dari 38 kabupaten/kota di Jatim.
"Hari ini ada 82 guru SD/MI bidang studi Bahasa Indonesia yang kita ajak berdiskusi untuk membedah kisi-kisi bahan UN," ujar Pengawas TK dan SD Dindik Kota Batu Soedjono di ruang Bhina Praja, Kota Batu, Rabu (23/1/2013).
Para guru ini, lanjutnya, diwajibkan untuk menyusun soal Bahasa Indonesia sebagai bahan latihan ujian nasional bagi siswanya.
Mantan Kepala SDN Junrejo 3 ini menambahkan, pelaksanaan try out Unas SD akan dilakukan 25-27 Februari mendatang.
"Pada soal try out jumlah soal Bahasa Indonesia sebanyak 50 buah. Jumlah soal Matematika dan IPA sebanyak 40 buah," tandas dia.
Senada diutarakan, pengawas SD Dindik Kota Batu Muhammad Syarief, dari 82 guru bidang studi Bahasa Indonesia ini diwajibkan untuk membuat empat model paket soal. Masing-masing paket soal memiliki bobot yang berbeda-beda.
"Intinya kita ingin membiasakan guru membuat soal-soal ujian sendiri di sekolah. Bobotnya kita standartkan dengan bobot soal UN," tandasnya.
Tahun kemarin, prestasi Kota Batu berada diurutan 22 dari 38 kabupaten/kota di Jatim.
"Hari ini ada 82 guru SD/MI bidang studi Bahasa Indonesia yang kita ajak berdiskusi untuk membedah kisi-kisi bahan UN," ujar Pengawas TK dan SD Dindik Kota Batu Soedjono di ruang Bhina Praja, Kota Batu, Rabu (23/1/2013).
Para guru ini, lanjutnya, diwajibkan untuk menyusun soal Bahasa Indonesia sebagai bahan latihan ujian nasional bagi siswanya.
Mantan Kepala SDN Junrejo 3 ini menambahkan, pelaksanaan try out Unas SD akan dilakukan 25-27 Februari mendatang.
"Pada soal try out jumlah soal Bahasa Indonesia sebanyak 50 buah. Jumlah soal Matematika dan IPA sebanyak 40 buah," tandas dia.
Senada diutarakan, pengawas SD Dindik Kota Batu Muhammad Syarief, dari 82 guru bidang studi Bahasa Indonesia ini diwajibkan untuk membuat empat model paket soal. Masing-masing paket soal memiliki bobot yang berbeda-beda.
"Intinya kita ingin membiasakan guru membuat soal-soal ujian sendiri di sekolah. Bobotnya kita standartkan dengan bobot soal UN," tandasnya.
(ysw)