Waka Mahkamah Syariah Aceh Besar ditemukan tewas
Waka Mahkamah Syariah Aceh Besar ditemukan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Kepala (Waka) Mahkamah Syariah Aceh Besar ditemukan tewas dengan mulut berbuih di rumahnya. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Sayuruddin Daulai (47) tersebut.
Warga Kompleks Makamah Syariah Desa Lubok Batee, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar dikejutkan dengan temuan jenazah. Polisi yang datang ke lokasi kejadian memastikan jenazah tersebut pemilik rumah Sayuruddin Daulai (47) yang menjabat Waka Mahkamah Syariah Jantho Aceh Besar.
"Jenazahnya dalam kondisi mulut mengeluarkan buih," jelas Kapolsek Ingin Jaya, Ibrahim Prades di Desa Lubok Batee, Kamis (17/1/2013).
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, saat ini jenazah dibawa ke Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh untuk diotopsi. Polisi juga sudah kumpulkan keterangan warga sekitar.
"Sekitar jam 10 malam masih ada tetangga yang lihat menimba air," jelas Prades.
Menurut Prades pihaknya terus melakukan penyelidikan, namun sejauh ini belum ada indikasi-indikasi terjadi tindak kriminal.
"Dilihat dari TKP tidak ada tanda kekerasan dan kerusakan dalam rumah. Kemungkinan keracunan makanan," katanya.
Di samping jenazah ditemukan laptop, catatan, sarden dan nasi serta gelas kosong. Polisi membawa seluruh barang tersebut sebagai barang bukti.
Ketua Makamah Syariah, Sufyan Ahmad, mengatakan almarhum terkenal pendiam dan tidak punya masalah. Ia baru saja menjabat Waka Mahkamah Syariah awal Januari lalu.
"Beliau sedang menangani kasus harta warisan, kasus itu dulu panas tapi sudah dingin sejak ditangani almarhum," jelas Sufyan.
Warga Kompleks Makamah Syariah Desa Lubok Batee, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar dikejutkan dengan temuan jenazah. Polisi yang datang ke lokasi kejadian memastikan jenazah tersebut pemilik rumah Sayuruddin Daulai (47) yang menjabat Waka Mahkamah Syariah Jantho Aceh Besar.
"Jenazahnya dalam kondisi mulut mengeluarkan buih," jelas Kapolsek Ingin Jaya, Ibrahim Prades di Desa Lubok Batee, Kamis (17/1/2013).
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, saat ini jenazah dibawa ke Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh untuk diotopsi. Polisi juga sudah kumpulkan keterangan warga sekitar.
"Sekitar jam 10 malam masih ada tetangga yang lihat menimba air," jelas Prades.
Menurut Prades pihaknya terus melakukan penyelidikan, namun sejauh ini belum ada indikasi-indikasi terjadi tindak kriminal.
"Dilihat dari TKP tidak ada tanda kekerasan dan kerusakan dalam rumah. Kemungkinan keracunan makanan," katanya.
Di samping jenazah ditemukan laptop, catatan, sarden dan nasi serta gelas kosong. Polisi membawa seluruh barang tersebut sebagai barang bukti.
Ketua Makamah Syariah, Sufyan Ahmad, mengatakan almarhum terkenal pendiam dan tidak punya masalah. Ia baru saja menjabat Waka Mahkamah Syariah awal Januari lalu.
"Beliau sedang menangani kasus harta warisan, kasus itu dulu panas tapi sudah dingin sejak ditangani almarhum," jelas Sufyan.
(ysw)
Explore More