Pelajar SMK gantung diri di kamar mandi tua
A
A
A
Sindonews.com - Warga Kauman RT 41/18 Bendungan, Wates, Kulonprogo dibuat geger dengan penemuan mayat tergantung di dalam kamar mandi tua yang sudah tidak digunakan, pagi tadi.
Korban diketahui bernama Supriyono (17) warga RT 40/18 Kauman, Wates, Kulonprogo. Korban ditemukan pertama kali sekira pukul 08.00 WIB, oleh Jeminun, kuli bangunan yang bekerja di dekat tempat kejadian. Saat melewati lokasi kejadian, Jeminun melihat sesosok tubuh tergantung di dalam kamar mandi.
Saat ditemukan, korban yang mengenakan kaos warna hijau, celana jeans tergantung dengan sehelai selendang pada palang kamar mandi berukuran 2X2 meter. Kepala korban tertutup jilbab, dan bagian muka juga tertutup selendang. Tak hanya itu, kaki korban juga terikat kain.
Jeminun kemudian melaporkan temuannya kepada Suyadi, dukuh setempat. Suyadi meneruskan laporan itu ke Polsek Wates.
"Ditemukannya jam 8.00 WIB oleh Jeminun, dia lapor ke saya dan saya terus melapor ke polsek," Kata Suyadi, Senin (14/1/2013).
Menurut Suyadi, putra pasangan Sumarwoto (59) dan Ngatemi (47) ini dikenal tidak pernah neko-neko. Siswa kelas 2 SMK Nagung, Wates ini juga tidak diketahui pernah berselisih dengan orang lain.
"Sehari-hari biasa saja. Tidak ada yang aneh," katanya.
Dia mengatakan, kamar mandi tempat ditemukannya korban sudah setahun terakhir tidak digunakan. Rencananya, kamar mandi itu akan dibongkar oleh pemilik namun masih menunggu tenaga tukang.
"Bapaknya sudah melihat katanya seperti anaknya yang belum kembali," terangnya.
Sumarwoto sendiri mengatakan, tidak ada tanda-tanda aneh yang ditunjukkan buah hatinya sebelum kejadian. Seperti biasa, korban keluar rumah di malam minggu. Namun kali ini, korban tidak pulang.
"Baru kali ini saja, biasanya langsung pulang lagi kan sekolah," katanya.
Keluarga, kata dia, sempat mencari tahu keberadaan korban. Namun nihil. Pagi tadi, dirinya dibuat kaget karena korban ternyata sudah ditemukan tak bernyawa dalam posisi tergantung.
"Dia anak baik, pintar. Saya tidak menyangka akan seperti ini," tambahnya.
Sementyara itu Kanit III Satreskrim Polres Kulonprogo Iptu Munarso mengatakan, kesimpulan sementara berdasarkan pemeriksaan dokter korban dinyatakan bunuh diri.
"Tidak ada dugaan kejanggalan. Tanda-tanda khusus yang menunjukkan korban bunuh diri ada semua," katanya.
Meski begitu, dia menambahkan, jika nantinya ditemukan perkembangan lebih lanjut dia memastikan akan menindaklanjutinya.
"Sementara kesimpulannya bunuh diri, tapi motifnya apa kami masih belum tahu. Korban dikirim ke RSUD Wates untuk divisum," pungkasnya.
Korban diketahui bernama Supriyono (17) warga RT 40/18 Kauman, Wates, Kulonprogo. Korban ditemukan pertama kali sekira pukul 08.00 WIB, oleh Jeminun, kuli bangunan yang bekerja di dekat tempat kejadian. Saat melewati lokasi kejadian, Jeminun melihat sesosok tubuh tergantung di dalam kamar mandi.
Saat ditemukan, korban yang mengenakan kaos warna hijau, celana jeans tergantung dengan sehelai selendang pada palang kamar mandi berukuran 2X2 meter. Kepala korban tertutup jilbab, dan bagian muka juga tertutup selendang. Tak hanya itu, kaki korban juga terikat kain.
Jeminun kemudian melaporkan temuannya kepada Suyadi, dukuh setempat. Suyadi meneruskan laporan itu ke Polsek Wates.
"Ditemukannya jam 8.00 WIB oleh Jeminun, dia lapor ke saya dan saya terus melapor ke polsek," Kata Suyadi, Senin (14/1/2013).
Menurut Suyadi, putra pasangan Sumarwoto (59) dan Ngatemi (47) ini dikenal tidak pernah neko-neko. Siswa kelas 2 SMK Nagung, Wates ini juga tidak diketahui pernah berselisih dengan orang lain.
"Sehari-hari biasa saja. Tidak ada yang aneh," katanya.
Dia mengatakan, kamar mandi tempat ditemukannya korban sudah setahun terakhir tidak digunakan. Rencananya, kamar mandi itu akan dibongkar oleh pemilik namun masih menunggu tenaga tukang.
"Bapaknya sudah melihat katanya seperti anaknya yang belum kembali," terangnya.
Sumarwoto sendiri mengatakan, tidak ada tanda-tanda aneh yang ditunjukkan buah hatinya sebelum kejadian. Seperti biasa, korban keluar rumah di malam minggu. Namun kali ini, korban tidak pulang.
"Baru kali ini saja, biasanya langsung pulang lagi kan sekolah," katanya.
Keluarga, kata dia, sempat mencari tahu keberadaan korban. Namun nihil. Pagi tadi, dirinya dibuat kaget karena korban ternyata sudah ditemukan tak bernyawa dalam posisi tergantung.
"Dia anak baik, pintar. Saya tidak menyangka akan seperti ini," tambahnya.
Sementyara itu Kanit III Satreskrim Polres Kulonprogo Iptu Munarso mengatakan, kesimpulan sementara berdasarkan pemeriksaan dokter korban dinyatakan bunuh diri.
"Tidak ada dugaan kejanggalan. Tanda-tanda khusus yang menunjukkan korban bunuh diri ada semua," katanya.
Meski begitu, dia menambahkan, jika nantinya ditemukan perkembangan lebih lanjut dia memastikan akan menindaklanjutinya.
"Sementara kesimpulannya bunuh diri, tapi motifnya apa kami masih belum tahu. Korban dikirim ke RSUD Wates untuk divisum," pungkasnya.
(rsa)