Ratusan ekor ayam di Jombang mati mendadak
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan ekor ayam milik warga di Jombang, Jawa Timur, mendadak mati dalam satu pekan terakhir. Warga cemas dan takut ayam-ayam mereka terserang virus flu burung.
Matinya ratusan ekor ayam buras atau ayam kampung milik warga ini terjadi di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, sejak satu pekan terakhir.
Setiap pagi warga di kejutkan dengan ayam-ayam mereka yang mati secara bergiliran. Warga mengaku tidak tahu menahu apa jenis penyakit yang menyebabkan ratusan ekor ayam mereka mati secara mendadak.
"Sebelumnya, ayam tampak sehat tapi besoknya sudah pada mati," ujar Jualikah warga Desa Genukwatu di rumahnya, Sabtu (12/1/2013).
Agar tidak menulari ayam yang lain, Jualikah mengaku selalu membakar dan mengubur ayam mereka yang mati. Namun langkah tersebut tampaknya tidak berpengaruh karena setiap pagi masih ada saja ayam mereka yang mati.
Menurut Julaikah, sebelumnya ia memiliki lebih dari 100 ekor ayam buras, namun saat ini ayamnya hanya tinggal 11 ekor saja.
Hal serupa juga di alami Khusnul Khotimah, warga Desa Genukwatu lainnya. Dari total 50 ekor ayam miliknya kini hanya tinggal 13 ekor saja.
Selain kedua warga ini tak sedikit warga di Desa Genukwatu lainnya yang ayamnya sudah mati dan habis total.
Warga meminta Dinas Peternakan Kabupaten Jombang segera turun dan memeriksa ayam mereka yang mati agar kasus ini bisa segera di tanggulangi.
Matinya ratusan ekor ayam buras atau ayam kampung milik warga ini terjadi di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, sejak satu pekan terakhir.
Setiap pagi warga di kejutkan dengan ayam-ayam mereka yang mati secara bergiliran. Warga mengaku tidak tahu menahu apa jenis penyakit yang menyebabkan ratusan ekor ayam mereka mati secara mendadak.
"Sebelumnya, ayam tampak sehat tapi besoknya sudah pada mati," ujar Jualikah warga Desa Genukwatu di rumahnya, Sabtu (12/1/2013).
Agar tidak menulari ayam yang lain, Jualikah mengaku selalu membakar dan mengubur ayam mereka yang mati. Namun langkah tersebut tampaknya tidak berpengaruh karena setiap pagi masih ada saja ayam mereka yang mati.
Menurut Julaikah, sebelumnya ia memiliki lebih dari 100 ekor ayam buras, namun saat ini ayamnya hanya tinggal 11 ekor saja.
Hal serupa juga di alami Khusnul Khotimah, warga Desa Genukwatu lainnya. Dari total 50 ekor ayam miliknya kini hanya tinggal 13 ekor saja.
Selain kedua warga ini tak sedikit warga di Desa Genukwatu lainnya yang ayamnya sudah mati dan habis total.
Warga meminta Dinas Peternakan Kabupaten Jombang segera turun dan memeriksa ayam mereka yang mati agar kasus ini bisa segera di tanggulangi.
(ysw)