Bandara Adisutjipto pastikan penerbangan aman
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas penerbangan Bandara Adisucipto Yogyakarta memastikan penerbangan aman kendati saat ini tengah terjadi badai tropis Narelle.
“Sejauh ini masih normal dan tidak ada masalah,” jelas Asisten Manager Data dan Informasi PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Faisal Indra Kusuma ketika dihubungi, Jumat (11/1/2013).
Menurutnya, angin kencang bisa menggangu aktivitas penerbangan. Bahkan penerbangan bisa ditutup, demi alasan keamanan.
Namun ada mekanisme dan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dijalankan. Salah satunya dengan mendasar pada jarak pandang di bawah normal, kecepatan angin dan pertimbangan teknis lainnya.
Untuk bisa melakukan penerbangan, landasan pacu minimal empat kilometer.
Dari jarak ini, jarak pandang normal minimal 1.200 meter dengan kecepatan angin maksimal 25 knot/jam.
“Kalau kondisi tidak memungkinkan sangat mungkin ditutup,” ujarnya.
PT Angkasa Pura, ujarnya, juga terus menjalin kerjasama dan koordinasi dengan BMKG. Salah satunya menyangut prakiraan cuaca dan kondisi iklim.
“Kondisi belakangan ini mmebuat kami lebih waspada,” pungkas Faisal.
“Sejauh ini masih normal dan tidak ada masalah,” jelas Asisten Manager Data dan Informasi PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Faisal Indra Kusuma ketika dihubungi, Jumat (11/1/2013).
Menurutnya, angin kencang bisa menggangu aktivitas penerbangan. Bahkan penerbangan bisa ditutup, demi alasan keamanan.
Namun ada mekanisme dan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dijalankan. Salah satunya dengan mendasar pada jarak pandang di bawah normal, kecepatan angin dan pertimbangan teknis lainnya.
Untuk bisa melakukan penerbangan, landasan pacu minimal empat kilometer.
Dari jarak ini, jarak pandang normal minimal 1.200 meter dengan kecepatan angin maksimal 25 knot/jam.
“Kalau kondisi tidak memungkinkan sangat mungkin ditutup,” ujarnya.
PT Angkasa Pura, ujarnya, juga terus menjalin kerjasama dan koordinasi dengan BMKG. Salah satunya menyangut prakiraan cuaca dan kondisi iklim.
“Kondisi belakangan ini mmebuat kami lebih waspada,” pungkas Faisal.
(ysw)