Sungai Temulus meluap, 85 hektare padi terendam
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur sejak semalam membuat Sungai Temulus meluap dan merendam 85 hektare lahan pertanian. Tidak hanya itu. luapan sungai juga menggenangi enam rumah warga yang ada di RT 6 RW II Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kepala Desa Karangrowo, Rumadi mengatakan selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi sekitar 85 hektare lahan pertanian. Umur padi yang terendam antara 35-40 hari.
Jika air yang menggenangi sawah tidak segera surut, Rumadi memastikan, dalam waktu tiga hari mendatang, tanaman padi milik warga akan puso alias gagal panen.
Jika hal itu sampai terjadi, maka kerugian yang diderita warga diperkirakan sekitar Rp2 miliar.
"Tiap hektar dengan umur tanaman sekitar 1,5 bulan itu sekitar Rp24 juta. Tinggal dikalikan saja dengan total lahan pertanian yang terendam air, kira-kira 2miliar lebih," katanya di Desa Karangrowo, Kamis (10/1/2013).
Saat ini, kata Rumadi pihaknya masih melakukan pendataan terkait rumah dan lahan pertanian warga yang terendam banjir. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemkab Kudus agar warga yang kena musibah bisa diberi bantuan.
Selain menggenangi areal pertanian, luapan Sungai Temulus juga menggenangi sejumlah rumah. Selain enam rumah itu, ada juga sekira 24 rumah lainnya yang terancam kemasukan air.
Sebab hingga kamis siang air masih menggenangi halaman dan jalan menuju puluhan rumah tersebut dengan ketinggian 30-60 sentimeter.
"Kalau hujan turun lagi maka pasti puluhan rumah itu akan ikut terendam banjir. Termasuk rumah saya ini," kata Sucipto (30) warga RT 6 RW 11 Desa Karangrowo.
Salah satu rumah yang terendam air yakni milik Ripah (70). Rumah janda tua yang tinggal seorang diri ini terendam air hingga kedalaman 40 sentimeter. Karena itu pula, Ripah pun terpaksa mengungsi di tempat anaknya, Nur Siyo yang lokasinya ada di RT sebelah.
Kepala Desa Karangrowo, Rumadi mengatakan selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi sekitar 85 hektare lahan pertanian. Umur padi yang terendam antara 35-40 hari.
Jika air yang menggenangi sawah tidak segera surut, Rumadi memastikan, dalam waktu tiga hari mendatang, tanaman padi milik warga akan puso alias gagal panen.
Jika hal itu sampai terjadi, maka kerugian yang diderita warga diperkirakan sekitar Rp2 miliar.
"Tiap hektar dengan umur tanaman sekitar 1,5 bulan itu sekitar Rp24 juta. Tinggal dikalikan saja dengan total lahan pertanian yang terendam air, kira-kira 2miliar lebih," katanya di Desa Karangrowo, Kamis (10/1/2013).
Saat ini, kata Rumadi pihaknya masih melakukan pendataan terkait rumah dan lahan pertanian warga yang terendam banjir. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemkab Kudus agar warga yang kena musibah bisa diberi bantuan.
Selain menggenangi areal pertanian, luapan Sungai Temulus juga menggenangi sejumlah rumah. Selain enam rumah itu, ada juga sekira 24 rumah lainnya yang terancam kemasukan air.
Sebab hingga kamis siang air masih menggenangi halaman dan jalan menuju puluhan rumah tersebut dengan ketinggian 30-60 sentimeter.
"Kalau hujan turun lagi maka pasti puluhan rumah itu akan ikut terendam banjir. Termasuk rumah saya ini," kata Sucipto (30) warga RT 6 RW 11 Desa Karangrowo.
Salah satu rumah yang terendam air yakni milik Ripah (70). Rumah janda tua yang tinggal seorang diri ini terendam air hingga kedalaman 40 sentimeter. Karena itu pula, Ripah pun terpaksa mengungsi di tempat anaknya, Nur Siyo yang lokasinya ada di RT sebelah.
(ysw)