Wanita hamil tewas di dalam taksi
A
A
A
Sindonews.com - Seorang wanita hamil di temukan tewas di dalam taxi yang ditumpanginya di Madiun, Jawa Timur. Dalam perjalanan, suami yang berangkat bersama tiba-tiba beralih naik sepeda motor bersama teman yang bertemu di jalan.
Untuk memastikan penyebab kematianya, korban di bawa ke RS Sduono untuk di otopsi. Sementara polisi masih mencari tahu keberadaan suami korban yang hingga kini tidak menampakn diri.
Menurut Khoirul Achsan, sopir Taksi Bima, pada Selasa sore mendapat pesanan dari kantor untuk menjemput Retno sekeluarga di rumah kontrakan Jalan Margobawro Gang 9. Mereka minta diantar ke Kota Malang. Tarif pun di sepakatai sekali jalan Rp600 ribu dan pulang pergi Rp1,2 juta.
Saat tiba di Kota Batu, Aan mengaku mencari seseorang yang di panggil Abah, namun tidak ketemu. Setelah komunikasi melalui telepon, pertemuan dengan Abah tersebut di ubah ke Kota Jombang.
Begitu tiba di Jombang, empat orang pria yang mengaku sebagai murid Abah mengarahkan taksi yang di tumpangi Retno, suami, dan anaknya menuju ke Nganjuk.
Saat di Nganjuk itulah, suami Retno, Aan berpindah naik sepeda motor membonceng salah satu pria yang mengaku murid Abah. Anaknya yang semula tidak mau naik taksi akhirnya ikut naik sepeda motor.
Sopir taksi yang mulai curiga menolak membawa Retno yang kelihatan mulai tak sadarkan diri di dalam taksi. Saat itu Aan menjamin akan mengikuti dari belakang. Namun hingga Retno tiba kembali di rumah, suaminya Aan tidak muncul.
Takut melihat kondisi Retno, sopir taksi menghubungi kantornya, dan polisi. Saat pintu taksi di buka, Retno dalam kondisi tewas.
Korban yang masih berada di dalam taksi di bawa ke RS Sudono Madiun untuk di autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematianya. Selain memeriksa sopir taksii, polisi kini mencari tahu keberadaan Aan suami korban.
Untuk memastikan penyebab kematianya, korban di bawa ke RS Sduono untuk di otopsi. Sementara polisi masih mencari tahu keberadaan suami korban yang hingga kini tidak menampakn diri.
Menurut Khoirul Achsan, sopir Taksi Bima, pada Selasa sore mendapat pesanan dari kantor untuk menjemput Retno sekeluarga di rumah kontrakan Jalan Margobawro Gang 9. Mereka minta diantar ke Kota Malang. Tarif pun di sepakatai sekali jalan Rp600 ribu dan pulang pergi Rp1,2 juta.
Saat tiba di Kota Batu, Aan mengaku mencari seseorang yang di panggil Abah, namun tidak ketemu. Setelah komunikasi melalui telepon, pertemuan dengan Abah tersebut di ubah ke Kota Jombang.
Begitu tiba di Jombang, empat orang pria yang mengaku sebagai murid Abah mengarahkan taksi yang di tumpangi Retno, suami, dan anaknya menuju ke Nganjuk.
Saat di Nganjuk itulah, suami Retno, Aan berpindah naik sepeda motor membonceng salah satu pria yang mengaku murid Abah. Anaknya yang semula tidak mau naik taksi akhirnya ikut naik sepeda motor.
Sopir taksi yang mulai curiga menolak membawa Retno yang kelihatan mulai tak sadarkan diri di dalam taksi. Saat itu Aan menjamin akan mengikuti dari belakang. Namun hingga Retno tiba kembali di rumah, suaminya Aan tidak muncul.
Takut melihat kondisi Retno, sopir taksi menghubungi kantornya, dan polisi. Saat pintu taksi di buka, Retno dalam kondisi tewas.
Korban yang masih berada di dalam taksi di bawa ke RS Sudono Madiun untuk di autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematianya. Selain memeriksa sopir taksii, polisi kini mencari tahu keberadaan Aan suami korban.
(ysw)