2012, pencari kerja di Majalengka capai 15 ribu orang
A
A
A
Sindonews.com – Angka pencari kerja di Kabupaten Majalengka selama tahun 2012 lalu cukup tinggi. Hal tersebut nampak dari besarnya jumlah permintaan pembuatan kartu kuning di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Majalengka.
Kasi Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja (P3TK) Dinsosnkaretrnas, Thamrin Nurzaman menyebutkan selama tahun 2012 lalu, dinas telah mengeluarkan sebanyak 15.608 lembar kartu kuning.
Jumlah tersebut, jelas dia, jauh lebih besar dibandingkan permintaan Kartu Kuning tahun sebelumnya (2011) yang hanya mencapai angka di kisaran 12 ribu lembar saja.
Dijelaskan Thamrin, tingginya permintaan kartu kuning tersebut disinyalir sebagai dampak dari adanya rencana pembangunan sejumlah industri di Kabupaten Majalengka.
“Ini bisa dikatakan minat pencari kerja warga Majalengka meningkat, sering terdapat sejumlah akan berdiri di sini (Kabupaten Majalengka),” kata Thamrin, Sabtu (5/1/2013).
Dikatakan dia, dari jumlah keseluruhan sebanyak 15.608 lembar kartu kuning yang dikeluarkan, sebanyak 2.865 lembar diantaranya dikeluarkan bersamaan dengan rekomendasi paspor bagi para pencari kerja yang berminat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara.
Dengan adanya data tersebut, jelas dia, sebanyak 12.743 lembar kartu kuning yang dikeluarkan selama tahun 2012 lalu, digunakan untuk kepentingan melamar pekerjaan di dalam negeri.
Lebih jauh dijelasakan Thamrin, permohonan pembuatan kartu kuning mengalami peningkatan dalam beberapa bulan tertentu. Hal tersebut disinyalir karena berbarengan dengan masa kelulusan sekolah.
“Sebagai contoh, pada bulan Mei, total pemohon kartu kuning mencapai angka 2.576 pemohon. Sedangkan di bulan lainya, maksimal di angka 1.500 pemohon saja,” ungkap dia.
Sementara itu, selama tahun 2012 lalu, tercatat sebanyak empat investor yang sudah mulai melakukan proses pembangunan di sejumlah daerah di Kabupaten Majalengka. Hal tersebut dipastikan akan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
“Ada empat investor yang sudah mulai melakukan pembangunannya di Majalengka. Ke empat investor tersebut tiga diantaranya perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen dan satu sisanya kawasan komersil yakni Jatiwangi Square,” kata Kabid Investasi, Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Majalengka, Juhari.
Kasi Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja (P3TK) Dinsosnkaretrnas, Thamrin Nurzaman menyebutkan selama tahun 2012 lalu, dinas telah mengeluarkan sebanyak 15.608 lembar kartu kuning.
Jumlah tersebut, jelas dia, jauh lebih besar dibandingkan permintaan Kartu Kuning tahun sebelumnya (2011) yang hanya mencapai angka di kisaran 12 ribu lembar saja.
Dijelaskan Thamrin, tingginya permintaan kartu kuning tersebut disinyalir sebagai dampak dari adanya rencana pembangunan sejumlah industri di Kabupaten Majalengka.
“Ini bisa dikatakan minat pencari kerja warga Majalengka meningkat, sering terdapat sejumlah akan berdiri di sini (Kabupaten Majalengka),” kata Thamrin, Sabtu (5/1/2013).
Dikatakan dia, dari jumlah keseluruhan sebanyak 15.608 lembar kartu kuning yang dikeluarkan, sebanyak 2.865 lembar diantaranya dikeluarkan bersamaan dengan rekomendasi paspor bagi para pencari kerja yang berminat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara.
Dengan adanya data tersebut, jelas dia, sebanyak 12.743 lembar kartu kuning yang dikeluarkan selama tahun 2012 lalu, digunakan untuk kepentingan melamar pekerjaan di dalam negeri.
Lebih jauh dijelasakan Thamrin, permohonan pembuatan kartu kuning mengalami peningkatan dalam beberapa bulan tertentu. Hal tersebut disinyalir karena berbarengan dengan masa kelulusan sekolah.
“Sebagai contoh, pada bulan Mei, total pemohon kartu kuning mencapai angka 2.576 pemohon. Sedangkan di bulan lainya, maksimal di angka 1.500 pemohon saja,” ungkap dia.
Sementara itu, selama tahun 2012 lalu, tercatat sebanyak empat investor yang sudah mulai melakukan proses pembangunan di sejumlah daerah di Kabupaten Majalengka. Hal tersebut dipastikan akan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
“Ada empat investor yang sudah mulai melakukan pembangunannya di Majalengka. Ke empat investor tersebut tiga diantaranya perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen dan satu sisanya kawasan komersil yakni Jatiwangi Square,” kata Kabid Investasi, Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Majalengka, Juhari.
(ysw)