Korban banjir bandang ditemukan
A
A
A
Sindonews.com - Rajul Huda, (10), korban yang hilang disapu banjir bandang di desa Blang Lambaro, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar sekitar 80 Kilometer arah timur Banda Aceh, akhirnya ditemukan. Namun Rajul Huda sudah tidak bernyawa.
Proses pencarian korban dilakukan sejak kemarin, namun sempat dihentikan karena hujan terus turun, hingga Komandan Kompi Brimob Detasemen A Pelopor Polda Aceh, Iptu Wahyu memerintahkan pasukannya kembali.
"Bukan takut banjir susulan tapi ngeri juga longsor tiba-tiba, bisa-bisa nimbun pasukan saya," kata Wahyudi, di lokasi. Jumat (4/1/2012).
Wahyudi kembali ke lokasi bersama seratus pasukannya, warga setempat, serta dibantu tim SAR dan personel Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) yang membawa seekor gajah untuk memindahkan material banjir dari sungai. "Pencarian kembali sejak pagi tadi," kata Wahyudi.
Menurut Wahyudi, Rajul ditemukan sembilan kilometer dari lokasi ia terbawa arus bandang. Kondisi jenazah tanpa busana, kaki kanan putus dan luka-luka di sekejur tubuh.
Rajul terseret arus saat menyeberang alur sungai Lueng Blang yang saat itu tidak ada air. Namun tiba-tiba air bah datang sehingga ia dan kakaknya terseret. "Kakak-adik itu baru pulang mengaji," kata Wahyudi.
Ayah korban, Saiful Hadi yang turut dalam pencarian awalnya sempat pasrah jasad anaknya tidak ditemukan.
"Sudah banyak usaha dari tim Brimobnya sudah turun. Kemudian Bansarnasnya, ada tim pencinta alam dari Mahasiswa tadi. Kemudian masyarakatnya satu kampungpun pada turun semua," kata Saiful sebelum anaknya ditemukan.
Banjir bandang dari gunung seulawah dua hari lalu merendam ratusan rumah dan sekolah sekitar sungai yang dialirinya. Di desa Blang Lambaro selain menelan korban, bandang menyebabkan jalan putus dan jembatan rusak.
Proses pencarian korban dilakukan sejak kemarin, namun sempat dihentikan karena hujan terus turun, hingga Komandan Kompi Brimob Detasemen A Pelopor Polda Aceh, Iptu Wahyu memerintahkan pasukannya kembali.
"Bukan takut banjir susulan tapi ngeri juga longsor tiba-tiba, bisa-bisa nimbun pasukan saya," kata Wahyudi, di lokasi. Jumat (4/1/2012).
Wahyudi kembali ke lokasi bersama seratus pasukannya, warga setempat, serta dibantu tim SAR dan personel Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) yang membawa seekor gajah untuk memindahkan material banjir dari sungai. "Pencarian kembali sejak pagi tadi," kata Wahyudi.
Menurut Wahyudi, Rajul ditemukan sembilan kilometer dari lokasi ia terbawa arus bandang. Kondisi jenazah tanpa busana, kaki kanan putus dan luka-luka di sekejur tubuh.
Rajul terseret arus saat menyeberang alur sungai Lueng Blang yang saat itu tidak ada air. Namun tiba-tiba air bah datang sehingga ia dan kakaknya terseret. "Kakak-adik itu baru pulang mengaji," kata Wahyudi.
Ayah korban, Saiful Hadi yang turut dalam pencarian awalnya sempat pasrah jasad anaknya tidak ditemukan.
"Sudah banyak usaha dari tim Brimobnya sudah turun. Kemudian Bansarnasnya, ada tim pencinta alam dari Mahasiswa tadi. Kemudian masyarakatnya satu kampungpun pada turun semua," kata Saiful sebelum anaknya ditemukan.
Banjir bandang dari gunung seulawah dua hari lalu merendam ratusan rumah dan sekolah sekitar sungai yang dialirinya. Di desa Blang Lambaro selain menelan korban, bandang menyebabkan jalan putus dan jembatan rusak.
(lns)