Parangtritis, menebar maut namun tetap memesona

Kamis, 03 Januari 2013 - 10:29 WIB
Parangtritis, menebar...
Parangtritis, menebar maut namun tetap memesona
A A A
Laksana magnet, pantai Parangtritis, tidak pernah menyepi dan sepi dari kunjungan wisatawan. Meski pun obyek wisata yang terletak di pesisir pantai selatan ini sering menebar maut, namun wisatawan tidak pernah surut.

Parangtrits tetap menjadi magnet bagi wisatawan. Walau bukan satu-satunya obyek wisata yang digandrungi pelancong, sebab di wilayah selatan Kabupaten Bantul masih terdapat sejumlah obyek wisata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, namun Parangtritis tetap menyapu perhatian wisatawan.

Keterkenalan nama Parangtritis sering dikorelasikan dengan mitos, di wilayah tersebut, tetap saja menjadi pusat perhatian wisatawan. Bahkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, ingin menjadikan pantai selatan itu menjadi halaman depan DIY.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah ( bappeda) Sri Saktiyana, secara gamlang mengakui adanya pantai selatan yang menyimpan mitos itu. Meski secara terminologi mitos sulit ditangkap dengan nalar, namun terlalu lama masyarakat memercayai itu, bisa menjadi pembenaran tersendiri.

Sangat boleh jadi, karena itu pula membuat pantai Parantritis kesohor? Terlepas benar tidaknya, Parangtritis telah menjadi ikon .

Keelokan pantainya, terletak pada gelombang riuh gemuruh ombak yang menyapu bibir pantai menjadi daya pikat yang memukau.

Klimaks dari keterkenalan pantai ini, terjadi pada malam pergantian tahun. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mencatat, tidak kurang dari satu juta pengunjung dimalam itu. Jutaan pengunjung yang memadati bibir pantai, seakan terbius dengan sajian kesenian khas Jawa.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bambang Legowo mengatakan, akan tetap berupaya untuk mempersolek Parangtritis, dengan memperioritaskan pembangunan infrastruktur disekitarnya.

Dengan cara ini Parangtritis akan tetap menggeliat, meski sering dihantui dengan jatuhnya korban karena tersapu gelombang.

Peristiwa tenggelamnya tujuh wisatawan asal Karanganyar, menyisahkan kisah pilu, yang mengharubiru. Meski pun demikian kilas balik Parangtritis tetap menjadi primadona.

Tingginya frekuensi pengunjung yang menembus angka 3 juta orang sepanjang tahun 2012, setidaknya bisa dijadikan bukti, Parangtritis adalah pesona alam yang menawarkan keindahan tersendiri.

Berjuta pengunjung, tentu ikut pula menambah pundi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bantul melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Bantul, Arief Haryanto mengatakan, yang terpenting pemerintah terus berbedah untuk menyiapkan sarana penunjang termasuk memperhatikan kebersihan lingkungan di sekitar pantai Parangtritis.

"Kita tidak ingin pemerintah hanya berorientasi profit saja, tetapi faktor pengamanan dan keselamatan wisatawan pun harus diperhatikan," ucap dia.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1748 seconds (0.1#10.140)