Jabar klaim warga miskin menurun
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah penduduk miskin di Jawa Barat (Jabar) per September 2012 di klaim turun sekira 0,20 persen menjadi 4.421.484 orang. Walaupun demikian, berdasarkan jumlah, penduduk miskin Jabar terbesar di Indonesia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Gema Purwana mengklaim, jumlah penduduk miskin pada September 2012 sebanyak 4.421.484 orang, lebih rendah dari jumlah penduduk miskin Jabar per Maret 2012 sebanyak 4.477.530 orang. Dengan demikian, komposisi penduduk miskin Jabar menjadi 9,89 persen dari total penduduk di provinsi ini.
“Walaupun garis kemiskinan Jabar naik tapi jumlah penduduk miskin Jabar turun sebanyak 56.046 orang dari periode Maret 2012,” jelas Gema Purwana di Kantor BPS Jabar Jalan PH Mustopa, Kota Bandung, Selasa (2/1/2013).
Dari total penduduk miskin di Jabar, penduduk miskin di daerah perkotaan sebanyak 2.560.023 orang dan jumlah penduduk miskin di pedesaan sebanyak 1.861.461 orang.
Dari jumlah tersebut, Kota Tasikmalaya, Indramayu, Cirebon, Majalengka, dan Bandung Barat diperkirakan masih menjadi daerah dengan persentase penduduk miskin terbesar di Jawa Barat. Kondisi tersebut diperkirakan masih terus terjadi sampai 2012.
Dijelaskan Gema Purwana, penduduk Jabar dikatagorikan sebagai penduduk miskin apabila pendapatannya di bawah garis kemiskinan. Nilai garis kemiskinan Jabar pada September 2012 sebesar Rp Rp242.104 per orang. Angka garis kemiskinan, naik dari periode Maret 2012 sebesar Rp231.438 per orang.
Menurut Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jabar Dyah Anugrah Kuswardani, kendati angka kemiskinan Jabar turun, tapi perlu di waspadai potensi peningkatan angka kemiskinan pada 2013. Di mana, penduduk hampir miskin di Jabar cukup tinggi.
Data secara mikro menunjukkan, jumlah penduduk hampir miskin mencapai 1,9 juta rumah tangga. Lebih besar dari jumlah penduduk miskin secara mikro sebanyak 585. 747 rumah tangga dan penduduk yang mengalami kemiskinan sebanyak 443.150 rumah tangga.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Gema Purwana mengklaim, jumlah penduduk miskin pada September 2012 sebanyak 4.421.484 orang, lebih rendah dari jumlah penduduk miskin Jabar per Maret 2012 sebanyak 4.477.530 orang. Dengan demikian, komposisi penduduk miskin Jabar menjadi 9,89 persen dari total penduduk di provinsi ini.
“Walaupun garis kemiskinan Jabar naik tapi jumlah penduduk miskin Jabar turun sebanyak 56.046 orang dari periode Maret 2012,” jelas Gema Purwana di Kantor BPS Jabar Jalan PH Mustopa, Kota Bandung, Selasa (2/1/2013).
Dari total penduduk miskin di Jabar, penduduk miskin di daerah perkotaan sebanyak 2.560.023 orang dan jumlah penduduk miskin di pedesaan sebanyak 1.861.461 orang.
Dari jumlah tersebut, Kota Tasikmalaya, Indramayu, Cirebon, Majalengka, dan Bandung Barat diperkirakan masih menjadi daerah dengan persentase penduduk miskin terbesar di Jawa Barat. Kondisi tersebut diperkirakan masih terus terjadi sampai 2012.
Dijelaskan Gema Purwana, penduduk Jabar dikatagorikan sebagai penduduk miskin apabila pendapatannya di bawah garis kemiskinan. Nilai garis kemiskinan Jabar pada September 2012 sebesar Rp Rp242.104 per orang. Angka garis kemiskinan, naik dari periode Maret 2012 sebesar Rp231.438 per orang.
Menurut Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jabar Dyah Anugrah Kuswardani, kendati angka kemiskinan Jabar turun, tapi perlu di waspadai potensi peningkatan angka kemiskinan pada 2013. Di mana, penduduk hampir miskin di Jabar cukup tinggi.
Data secara mikro menunjukkan, jumlah penduduk hampir miskin mencapai 1,9 juta rumah tangga. Lebih besar dari jumlah penduduk miskin secara mikro sebanyak 585. 747 rumah tangga dan penduduk yang mengalami kemiskinan sebanyak 443.150 rumah tangga.
(ysw)