Empat bulan, 4.700 unggas DIY mati
Empat bulan, 4.700 unggas DIY mati
A
A
A
Sindonews.com - Sejak September 2012 lalu, hingga saat ini sudah ada 4.700 unggas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mati akibat virus flu burung baru, yakni A1 sub-tipe H5N1 clade 2.3.2.1 maupun virus lama yakni virus A1 sub-tipe H5N1 clade 2.1.
Kepala Seksi Informasi Veteriner Balai Besar Veteriner Yogyakarta drh Putut Djoko Purnomo mengatakan, untuk wilayah DIY, kejadian wabah virus flu burung di akhir tahun ini sudah terjadi di peternakan itik di tiga kabupaten.
“Sampai saat ini ada sekira 4.700 itik yang mati dari sekira 600.000 populasi itik se-DIY," jelas Putut, di Fakultas Kedokteran Hewan, UGM, DIY, Rabu (26/12/2012).
Menurutnya, yang menjadi persoalan utama dalam pencegahan virus memang ada pada pengawasan lalu lintas unggas.
Dia juga menyebutkan sejumlah wilayah yang menjadi area penyebaran virus flu burung yang telah menyebabkan ribuan itik mati di DIY.
"Yakni Kecamatan Minggir di Sleman, Kecamatan Jetis, Pleret, Sanden, Sewon dan Srandakan, Bantul, dan Kecamatan Galur di Kulonprogo," jelasnya.
Kepala Seksi Informasi Veteriner Balai Besar Veteriner Yogyakarta drh Putut Djoko Purnomo mengatakan, untuk wilayah DIY, kejadian wabah virus flu burung di akhir tahun ini sudah terjadi di peternakan itik di tiga kabupaten.
“Sampai saat ini ada sekira 4.700 itik yang mati dari sekira 600.000 populasi itik se-DIY," jelas Putut, di Fakultas Kedokteran Hewan, UGM, DIY, Rabu (26/12/2012).
Menurutnya, yang menjadi persoalan utama dalam pencegahan virus memang ada pada pengawasan lalu lintas unggas.
Dia juga menyebutkan sejumlah wilayah yang menjadi area penyebaran virus flu burung yang telah menyebabkan ribuan itik mati di DIY.
"Yakni Kecamatan Minggir di Sleman, Kecamatan Jetis, Pleret, Sanden, Sewon dan Srandakan, Bantul, dan Kecamatan Galur di Kulonprogo," jelasnya.
(rsa)
Explore More