Kasus DBD di Bojonegoro meningkat
Selasa, 11 Desember 2012 - 19:28 WIB

Kasus DBD di Bojonegoro meningkat
A
A
A
Sindonews.com – Kasus penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur cenderung meningkat. Hingga November 2012 tercatat jumlah penderita DBD mencapai 446 orang dengan korban meninggal empat orang.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Pemkab Bojonegoro, Mohammad Ikhsan, temuan kasus demam berdarah selama tahun 2012 memang cukup tinggi. Sedangkan, selama tahun 2011 ditemukan kasus demam berdarah sebanyak 133 penderita.
“Temuan kasus demam berdarah selama tahun ini cukup tinggi,” ujar Ikhsan di kantornya, Selasa (11/12/2012).
Temuan kasus demam berdarah pada tahun 2010 juga cukup tinggi yakni mencapai 583 penderita dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak delapan orang. Kasus demam berdarah menjangkiti penderita mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Ia menyatakan, kasus serangan demam berdarah cenderung naik saat memasuki musim hujan. Hal ini dipicu banyaknya genangan air yang dapat dipakai oleh nyamuk aedes aegypti untuk berkembang.
Untuk mencegah penyebaran demam berdarah, Dinkes Bojonegoro melakukan penyemprotan di lokasi yang dinyatakan endemi demam berdarah. Sepuluh kecamatan kini dinyatakan endemi demam berdarah yakni Bojonegoro, Sumberejo, Kanor, Kalitidu, Ngasem, Balen, Padangan, Trucuk, Malo, dan Kedungadem.
“Upaya penyemprotan insektisida ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja,” ujarnya.
Petugas, kata dia, terakhir melakukan penyemprotan sarang nyamuk di Desa Wadang, Kecamatan Kalitidu. Di desa ini ditemukan ada dua penderita demam berdarah dan kini mendapatkan perawatan di puskesmas terdekat.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Pemkab Bojonegoro, Mohammad Ikhsan, temuan kasus demam berdarah selama tahun 2012 memang cukup tinggi. Sedangkan, selama tahun 2011 ditemukan kasus demam berdarah sebanyak 133 penderita.
“Temuan kasus demam berdarah selama tahun ini cukup tinggi,” ujar Ikhsan di kantornya, Selasa (11/12/2012).
Temuan kasus demam berdarah pada tahun 2010 juga cukup tinggi yakni mencapai 583 penderita dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak delapan orang. Kasus demam berdarah menjangkiti penderita mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Ia menyatakan, kasus serangan demam berdarah cenderung naik saat memasuki musim hujan. Hal ini dipicu banyaknya genangan air yang dapat dipakai oleh nyamuk aedes aegypti untuk berkembang.
Untuk mencegah penyebaran demam berdarah, Dinkes Bojonegoro melakukan penyemprotan di lokasi yang dinyatakan endemi demam berdarah. Sepuluh kecamatan kini dinyatakan endemi demam berdarah yakni Bojonegoro, Sumberejo, Kanor, Kalitidu, Ngasem, Balen, Padangan, Trucuk, Malo, dan Kedungadem.
“Upaya penyemprotan insektisida ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja,” ujarnya.
Petugas, kata dia, terakhir melakukan penyemprotan sarang nyamuk di Desa Wadang, Kecamatan Kalitidu. Di desa ini ditemukan ada dua penderita demam berdarah dan kini mendapatkan perawatan di puskesmas terdekat.
(ysw)