Teroris adu domba Cagub Sulsel

Senin, 12 November 2012 - 09:00 WIB
Teroris adu domba Cagub Sulsel
Teroris adu domba Cagub Sulsel
A A A
Sindonews.com - Aksi terorisme yang dilakukan tiga pelaku dengan melempar bom pipa dengan daya ledak tinggi (high explosive) ke Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dinilai merupakan aksi gerakan anak muda pengacau keamanan yang memanfaatkan momen menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2013 mendatang.

Menurut pengamat terorisme Mardigu, hal itu kentara dari pola yang dilakukan para pelaku dengan memanfaatkan keramaian sebagai objek sasaran mereka.

"Ya, jenis bom sama seperti gerakan anak muda pengacau keamanan sebelumnya, yakni bom pipa dengan buatan tangan," jelas Mardigu kepada Sindonews, Senin (12/11/2012).

Menurut Mardigu, pola yang mereka lakukan dalam istilah terorisme yakni perang sel. Dimana mereka membuat keadaan seolah-olah seperti terjadi konflik.

Dia juga menyebut pola yang mereka lakukan kuno seperti politik adu domba (devide et impera).
Masyarakat akan dibuat resah dan akan terjadi saling tuding diantara para calon gubernur Sulsel yang akan maju dalam Pilkada mendatang.

"Para cagub dan para pendukungnya pasti akan saling tuduh, masyarakat pasti jadi menduga-duga dengan mereka, itu sudah mudah terbaca," tegas Mardigu.

Dia juga memastikan jika pelaku bukan warga setempat, melainkan warga diluar wilayah tersebut. Hal itu menurut datanya, tidak ada dalam sejarah warga Makassar melakukan upaya penghancuran terhadap tanah tempat tinggalnya sendiri.

Mardigu berharap, masyarakat agar bahu-membahu mengentaskan permasalahan terorisme dengan bersikap kooperatif kepada pihak kepolisian untuk memberikan informasi terhadap apa yang dicurigainya dilingkungan mereka tinggal.

Dia juga memberikan solusi dalam penanggulangan teroris dibutuhkan banyak keterlibatan semua penegak keamanan, baik intelejen, TNI dan kepolisian.

"TNI itu senjatanya lengkap, tapi kenapa mereka seakan-akan berjalan sendiri-sendiri?," tanyanya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2896 seconds (0.1#10.140)