Bising, pembangunan RSU Tangerang dijatah

Bising, pembangunan RSU Tangerang dijatah
A
A
A
Sindonews.com - Merasa bising dengan proses pembangunan RSU Kota Tangerang, sejumlah orang yang mengaku warga Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, mendatangi Dinas Tata Kota Pemkot Tangerang, untuk meminta kompensasi uang kebisingan.
Sedikitnya ada lima orang warga yang datang ke Dinas Tata Kota Pemkot Tangerang meminta kompensasi. "Kami hanya ingin menanyakan masalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pembangunan RSU ini, dan kami merasakan kebisingan," ujar Arif, kordinator warga, di Tangerang, Jumat (9/11/2012).
Warga itu, diterima Kepala Dinas Tata Kota Pemkot Tangerang Dafyar Eliadi, yang kemudian melakukan pertemuan tertutup. "Mereka menyebutkan masalah kebisingan yang ditimbulkan alat berat saat memasang tiang pancang RSU. Intinya mereka meminta uang kompensasi, karena kebisingan tersebut," terang Dafyar.
Dijelaskan Dafyar, warga mengaku pernah dijanjikan uang kebisingan oleh seseorang, akan tetapi Dafyar dapat memastikan, janji itu bukanlah dari Pemkot Tangerang.
"Kami rasa proses pembangunan tidak menyebabkan kebisingan, karena pembangunan tiang pancang dikerjakan oleh alat pres hidrolik, jadi tidak diperlukan kompensasi apapun,” tegasnya.
Terkait AMDAL yang juga dipertanyakan warga, Dafyar menyatakan dengan tegas bahwa pembangunan RSU milik Pemkot Tangerang ini sudah pasti mengantongi izin AMDAL, serta Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Sedikitnya ada lima orang warga yang datang ke Dinas Tata Kota Pemkot Tangerang meminta kompensasi. "Kami hanya ingin menanyakan masalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pembangunan RSU ini, dan kami merasakan kebisingan," ujar Arif, kordinator warga, di Tangerang, Jumat (9/11/2012).
Warga itu, diterima Kepala Dinas Tata Kota Pemkot Tangerang Dafyar Eliadi, yang kemudian melakukan pertemuan tertutup. "Mereka menyebutkan masalah kebisingan yang ditimbulkan alat berat saat memasang tiang pancang RSU. Intinya mereka meminta uang kompensasi, karena kebisingan tersebut," terang Dafyar.
Dijelaskan Dafyar, warga mengaku pernah dijanjikan uang kebisingan oleh seseorang, akan tetapi Dafyar dapat memastikan, janji itu bukanlah dari Pemkot Tangerang.
"Kami rasa proses pembangunan tidak menyebabkan kebisingan, karena pembangunan tiang pancang dikerjakan oleh alat pres hidrolik, jadi tidak diperlukan kompensasi apapun,” tegasnya.
Terkait AMDAL yang juga dipertanyakan warga, Dafyar menyatakan dengan tegas bahwa pembangunan RSU milik Pemkot Tangerang ini sudah pasti mengantongi izin AMDAL, serta Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
(san)