Antisipasi banjir, BPBD optimalkan posko bencana

Antisipasi banjir, BPBD optimalkan posko bencana
A
A
A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan pengerukan tanah, mengoptimalkan posko bencana dan menempatkan relawan di titik rawan bencana, sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Maros Yudhi Indra Jaya mengatakan, pihaknya berupaya mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk.
"Kita terus melakukan upaya antisipasi kemungkinan terjadinya cuaca buruk. Salah satunya dengan optimalisasi posko bencana dan menempatkan relawan di titik-titik rawan bencana," katanya kepada wartawan, di Maros, Sulsel, Senin (5/11/2012).
Yudhi Indra menjelaskan, kantor Camat ditetapkan untuk dijadikan posko bencana setiap wilayah. Sedangkan untuk pengerukan, sudah dilakukan di Sungai Diccekang Moncongloe.
"Telah diadakan kerja sama dengan dinas Pekerjaan Umum. Yaitu pengerukan atas pendangkalan sungai, pembatasan pelebaran dan pengikisan sungai dengan bronjong atau tiang pancang, perubahan jalan aspal menjadi beton yang berfungsi sebagai tanggul," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan bahan makanan siap saji, terpal dan tenda untuk antisipasi pengungsi. Sementara soal dana bantuan, itu belum disiapkan karena masih sangat terbatas.
"Soal dana, saat ini belum tersedia karena selama ini ketika ada bencana masih harus menggunakan dana tidak terduga yang berasal dari anggaran Pak Bupati," tandasnya.
Kepala BPBD Kabupaten Maros Yudhi Indra Jaya mengatakan, pihaknya berupaya mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk.
"Kita terus melakukan upaya antisipasi kemungkinan terjadinya cuaca buruk. Salah satunya dengan optimalisasi posko bencana dan menempatkan relawan di titik-titik rawan bencana," katanya kepada wartawan, di Maros, Sulsel, Senin (5/11/2012).
Yudhi Indra menjelaskan, kantor Camat ditetapkan untuk dijadikan posko bencana setiap wilayah. Sedangkan untuk pengerukan, sudah dilakukan di Sungai Diccekang Moncongloe.
"Telah diadakan kerja sama dengan dinas Pekerjaan Umum. Yaitu pengerukan atas pendangkalan sungai, pembatasan pelebaran dan pengikisan sungai dengan bronjong atau tiang pancang, perubahan jalan aspal menjadi beton yang berfungsi sebagai tanggul," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan bahan makanan siap saji, terpal dan tenda untuk antisipasi pengungsi. Sementara soal dana bantuan, itu belum disiapkan karena masih sangat terbatas.
"Soal dana, saat ini belum tersedia karena selama ini ketika ada bencana masih harus menggunakan dana tidak terduga yang berasal dari anggaran Pak Bupati," tandasnya.
(maf)