Siswa SMP dipukuli pelajar SMA
Senin, 29 Oktober 2012 - 17:43 WIB

Siswa SMP dipukuli pelajar SMA
A
A
A
Sindonews.com - Kodrat Halafiah (14), remaja asal Kampung Babakan Pasantren, Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, babak belur dikeroyok puluhan pelajar SMA.
Siswa kelas 2 SMP Baitul Hikmah itu, dipukuli di kawasan Jalan Aroji Kartawinata, Kampung Ciateul, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, sekitar pukul 14.00 WIB.
“Jumlah mereka banyak sekali. Hanya 10 orang saja yang memukuli, sedangkan sisanya hanya melihat. Saya sendiri tidak tahu apa alasan mereka memukuli,” katanya saat ditemui di Mapolres Garut, Senin (29/10/2012).
Kodrat menuturkan, peristiwa tersebut bermula saat dia dan temannya, Ocin (17), mengendarai sepeda motor untuk tujuan kawasan Munjul, Kecamatan Bayongbong. Namun saat melalui Jalan Aroji Kartawinata, motor yang mereka tumpangi dipepet oleh belasan sepeda motor.
“Motor kami berhenti, saya ditarik dan terjatuh. Setelah jatuh, saya dipukuli beramai-ramai. Sedangkan teman saya yang bernama Ocin langsung kabur melarikan diri. Setahu saya, para pemukul itu kenal dengan Ocin. Mungkin mereka memiliki masalah dengan teman saya yang kabur itu. Saya benar-benar tidak mengerti apa alasan mereka,” ungkapnya.
Hingga kini, belum diketahui pasti identitas para pelajar yang mengeroyok Kodrat. Namun, aksi pengeroyokan tersebut dilakukan saat para pelajar tersebut masih mengenakan seragam lengkap.
Seorang petugas Polres Garut yang kebetulan melintas lokasi kejadian langsung mengamankan Kodrat. Sedangkan para pelajar pelaku pengeroyokan, tunggang langgang membubarkan diri.
Akibat peristiwa itu, Kodrat mengalami memar pada pelipis kanan dan benjol di kepala bagian belakang. Salah seorang saksi mata, Mahfudin (65), warga Kampung Ciateul, mengatakan, sebelum aksi pengeroyokan itu berlangsung, puluhan pelajar SMA yang diduga sebagai pelaku telah berkumpul di lokasi pemukulan.
“Mereka sudah berkumpul di sana beberapa saat sebelumnya. Tidak lama, keributan itu terjadi. Saya lihat, ada seorang di antara pelajar itu membawa samurai. Di saat yang sama juga, beberapa di antara mereka melakukan aksi brutal dengan memukuli seseorang. Kejadiannya tidak lama,” tukasnya.
Siswa kelas 2 SMP Baitul Hikmah itu, dipukuli di kawasan Jalan Aroji Kartawinata, Kampung Ciateul, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, sekitar pukul 14.00 WIB.
“Jumlah mereka banyak sekali. Hanya 10 orang saja yang memukuli, sedangkan sisanya hanya melihat. Saya sendiri tidak tahu apa alasan mereka memukuli,” katanya saat ditemui di Mapolres Garut, Senin (29/10/2012).
Kodrat menuturkan, peristiwa tersebut bermula saat dia dan temannya, Ocin (17), mengendarai sepeda motor untuk tujuan kawasan Munjul, Kecamatan Bayongbong. Namun saat melalui Jalan Aroji Kartawinata, motor yang mereka tumpangi dipepet oleh belasan sepeda motor.
“Motor kami berhenti, saya ditarik dan terjatuh. Setelah jatuh, saya dipukuli beramai-ramai. Sedangkan teman saya yang bernama Ocin langsung kabur melarikan diri. Setahu saya, para pemukul itu kenal dengan Ocin. Mungkin mereka memiliki masalah dengan teman saya yang kabur itu. Saya benar-benar tidak mengerti apa alasan mereka,” ungkapnya.
Hingga kini, belum diketahui pasti identitas para pelajar yang mengeroyok Kodrat. Namun, aksi pengeroyokan tersebut dilakukan saat para pelajar tersebut masih mengenakan seragam lengkap.
Seorang petugas Polres Garut yang kebetulan melintas lokasi kejadian langsung mengamankan Kodrat. Sedangkan para pelajar pelaku pengeroyokan, tunggang langgang membubarkan diri.
Akibat peristiwa itu, Kodrat mengalami memar pada pelipis kanan dan benjol di kepala bagian belakang. Salah seorang saksi mata, Mahfudin (65), warga Kampung Ciateul, mengatakan, sebelum aksi pengeroyokan itu berlangsung, puluhan pelajar SMA yang diduga sebagai pelaku telah berkumpul di lokasi pemukulan.
“Mereka sudah berkumpul di sana beberapa saat sebelumnya. Tidak lama, keributan itu terjadi. Saya lihat, ada seorang di antara pelajar itu membawa samurai. Di saat yang sama juga, beberapa di antara mereka melakukan aksi brutal dengan memukuli seseorang. Kejadiannya tidak lama,” tukasnya.
(san)