Penderita tumor perut diobati ala tradisional

Selasa, 23 Oktober 2012 - 02:33 WIB
Penderita tumor perut diobati ala tradisional
Penderita tumor perut diobati ala tradisional
A A A
Sindonews.com - Nurfadillah (9), bocah penderita tumor perut yang sempat ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, nampaknya tidak berhasil membawa pasiennya untuk dilakukan operasi di Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo.

Akibatnya, putri sulung dari pasangan Muhammad Hatta dan Mirnawati yang beralamatkan Kelurahan WalannaE Kecamatan Tanete Riattang itu hingga kini menggunakan ala tradisional sebagai obat penurunan rasa sakitnya.

Ibu kandung Nurfadillah, Mirnawati, mengatakan setiap malam, obat khusus hasil ramuannya itu (daun pepaya direbus) di oleskan ke perut anaknya untuk mengurangi rasa sakitnya dan sesekali mendatangkan orang pintar (dukun) memberikan jampi-jampi. Meski beberapa minggu dilakukannya itu, kondisi anaknya juga tak kunjung sembuh.

"Anak saya tak mau dioperasi. Kalau dia mendengar mau dibawa ke rumah sakit dia meronta dan menangis. Dan kami ketakutan, kalau anak kami seperti ini terus," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bantuan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bone, Amrullah, menjelaskan, anak dari keluarga miskin itu sudah diberikan kartu Jamkesmas untuk dilakukan rujuk operasi di Makassar.

Sebaliknya, keluarganya yang enggan membawanya dengan alasan takut biaya yang akan dipakai anak tersebut, tidak mencukupi padahal beberapa donatur banyak yang memberikan sumbangan kepadanya.

"Tanggungjawab pemerintah sudah kita lakukan, tinggal keluarga penderita tumor itu untuk memutuskan karena kita sudah dekati agar anaknya dioperasi," ujar Amrullah kepada SINDO, Senin, (22/10/2012).

Salah seorang legislator Bone Alfian T Anugerah menuturkan, persoalan tersebut sangatlah dilematis. Pasalnya, taruhan nyawa adalah ujung-ujungnya. Kondisi sosial yang dihadapi keluarga penderita tumor perut itu terkait dengan keyakinan daripada tindakan medis.

"Saya kira persoalan dana bukan masalah, yang menjadi masalah kalau masalah itu dijadikan keyakinan." paparnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5873 seconds (0.1#10.140)