16 kecamatan di Garut rawan bencana

Minggu, 14 Oktober 2012 - 04:02 WIB
16 kecamatan di Garut...
16 kecamatan di Garut rawan bencana
A A A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengingatkan warga akan bahaya longsor menjelang musim hujan. BPBD Garut melansir, sebanyak 16 kecamatan memiliki titik yang rawan longsor.

Kepala BPBD Kabupaten Garut Zatzat Munazat menyebutkan sebagian besar area yang berpotensi mengalami banjir bandang, longsor, dan pergerakan tanah, berada di kawasan selatan Kabupaten Garut.

"Sebanyak 16 kecamatan di Garut selatan memiliki titik-titik rawan longsor, banjir bandang, dan pergeseran tanah. Selalu saja ada bencana tersebut pada musim hujan," kata Zatzat, Sabtu 13 Oktober 2012.

Namun, bencana saat musim hujan tidak hanya mengancam kawasan selatan Kabupaten Garut, melainkan juga kawasan tengah. Bencana akibat tanah labil atau bertambahnya debit air sungai secara drastis tersebut bisa terjadi di dua kawasan tersebut.

"Longsor sering terjadi di kawasan tengah Garut, Kecamatan Karangpawitan dan Garut Kota. Longsor di wilayah ini, selalu disebabkan alih fungsi lahan dan penggunaan lahan miring untuk permukiman. Untuk longsor juga terjadi di wilayah utara," tuturnya.

Berdasarkan peta gerakan tanah dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut yang diterbitkan tahun 2007 lalu, seluruh kecamatan di Kabupaten Garut didominasi area berpotensi gerakan tanah tingkat rendah dan menengah.

Zona gerakan tanah rendah hanya terdapat di sebagian area Kecamatan Tarogongkidul, Tarogongkaler, Karangpawitan, Kadungora, Cibiuk, dan sebagian kecil lainnya di sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut utara.

"Selain itu, zona gerakan tanah sangat rendah pun terdapat di kawasan pantai Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet. Zona gerakan tanah rendah dan menengah tersebar di seluruh kecamatan," jelasnya.

Sedangkan, zona gerakan tanah tinggi dalam skala besar di antaranya terdapat di Kecamatan Banjarwangi, Singajaya, Cisompet, Pakenjeng, Cisewu, Caringin, Cikajang, Bayongbong, Tarogongkaler, dan Garut Kota.
Warga yang mengalami atau mengetahui bencana di wilayahnya, diimbau untuk segera melapor pada aparat pemerintahan atau keamanan terdekat.

Menurut Zatzat pelaporan bencana secepat mungkin dapat meminimalisasi resiko akibat bencana.

"Masalahnya, Garut itu sangat luas dan potensi bencananya sangat banyak. Garut ditetapkan sebagai daerah paling rawan bencana nomor satu se-Indonesia. Makanya, BPBD pun harus berusaha secepat mungkin ke lokasi bencana, walaupun terkendala jarak," tandas Zatzat.
(ysw)
Berita Terkait
Ratas Penanganan Bencana,...
Ratas Penanganan Bencana, Presiden Minta Percepatan Evakuasi Korban
Penanganan Bencana Harus...
Penanganan Bencana Harus Dipercepat
Kemensos akan Gandeng...
Kemensos akan Gandeng LSM dalam Penanganan Bencana
Pemkab Morowali Menggelar...
Pemkab Morowali Menggelar Rakor Penanganan Bencana
Intensitas Hujan Meningkat,...
Intensitas Hujan Meningkat, Ketua DPRD Gunungkidul: Kelurahan Harus Tanggap Bencana
Temui Jajaran Pimpinan...
Temui Jajaran Pimpinan ITS dan Unair, Mensos: Silaturahim dan Diskusi Penanganan Bencana
Berita Terkini
Anggota Patwal Pepet...
Anggota Patwal Pepet Pemotor hingga Terperosok di Jalur Puncak Bogor Dicopot
27 menit yang lalu
Petugas Kabel Wi-Fi...
Petugas Kabel Wi-Fi Babak Belur Dikeroyok Anggota Ormas di Depok Gara-gara Tak Memberi Uang
1 jam yang lalu
Korban Tewas Kebakaran...
Korban Tewas Kebakaran Kapal Tanker Ronggolawe dan Tug Boat Bertambah Jadi 3 Orang
1 jam yang lalu
Banjir dan Longsor Terjang...
Banjir dan Longsor Terjang Kota Padangsidimpuan, Satu Orang Tewas
1 jam yang lalu
Bela sang Adik, Penyanyi...
Bela sang Adik, Penyanyi Dangdut Serli KDI Malah Jadi Korban Penganiayaan
2 jam yang lalu
BMKG: Gempa M5,2 Bayah...
BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
2 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Korup...
Negara Paling Korup di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Berapa?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved