Jokowi berawal menemukan ular piton
Jum'at, 05 Oktober 2012 - 23:06 WIB

Jokowi berawal menemukan ular piton
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menceritakan terpilihnya dia menjadi pemenang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI I, tidak mau dikaitkan dengan kisahnya menemukan ular besar di rumah dinasnya Loji Gandrung, Solo Jawa Tengah.
Jokowi mengatakan banyak orang mengaitkan penemuan ular piton di rumah dinasnya Mei 2011 silam dengan keberhasilannya menduduki DKI 1. Jokowi saat itu tak menganggapnya pertanda dan tetap berpikiran rasional.
"Rumah dinas kemasukan ular panjang dan besar. Banyak orang bilang ini pertanda mau naik (ke jabatan lebih tinggi). Tapi saya berpikir rasional saja. Tidak berapa lama ternyata ada perintah dari partai (maju Pilgub DKI). Hidup itu misteri, tak bisa diduga-duga," kata dia dalam acara Refleksi Periode II tahun kedua Jokowi-Rudy di halaman Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/10/2012) malam.
Kejadian itu sempat menggegerkan seisi rumah dinas Wali Kota Loji Gandrung. Staf rumah tangga melihatnya saat akan membuat minuman. Proses menjinakkan ular cukup dramatis, karena, sang pawang mengalami luka gigitan piton betina sepanjang 2,5 meter itu.
Usai bercerita diselingi humor segar, Jokowi meminta warga Solo agar tak mengucapkan salam perpisahan. Dirinya juga enggan berpamitan meski sebentar lagi meninggalkan Solo menuju kursi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya tetap orang Solo. Sejak kecil di sini, SD, SMP, SMA. Rumah saya juga masih di Sumber (wilayah Kecamatan Banjarsari Solo)," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mendapatkan perhatian luar biasa dari warga. Tamu undangan ditambah warga lokal yang berjubel di halaman Balai Kota menunjukkan keakraban kepada Jokowi.
Di situ pula Jokowi menerima kenang-kenangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berupa wayang kulit karakter Punta dewa dan sebilah keris.
Jokowi mengatakan banyak orang mengaitkan penemuan ular piton di rumah dinasnya Mei 2011 silam dengan keberhasilannya menduduki DKI 1. Jokowi saat itu tak menganggapnya pertanda dan tetap berpikiran rasional.
"Rumah dinas kemasukan ular panjang dan besar. Banyak orang bilang ini pertanda mau naik (ke jabatan lebih tinggi). Tapi saya berpikir rasional saja. Tidak berapa lama ternyata ada perintah dari partai (maju Pilgub DKI). Hidup itu misteri, tak bisa diduga-duga," kata dia dalam acara Refleksi Periode II tahun kedua Jokowi-Rudy di halaman Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/10/2012) malam.
Kejadian itu sempat menggegerkan seisi rumah dinas Wali Kota Loji Gandrung. Staf rumah tangga melihatnya saat akan membuat minuman. Proses menjinakkan ular cukup dramatis, karena, sang pawang mengalami luka gigitan piton betina sepanjang 2,5 meter itu.
Usai bercerita diselingi humor segar, Jokowi meminta warga Solo agar tak mengucapkan salam perpisahan. Dirinya juga enggan berpamitan meski sebentar lagi meninggalkan Solo menuju kursi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya tetap orang Solo. Sejak kecil di sini, SD, SMP, SMA. Rumah saya juga masih di Sumber (wilayah Kecamatan Banjarsari Solo)," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mendapatkan perhatian luar biasa dari warga. Tamu undangan ditambah warga lokal yang berjubel di halaman Balai Kota menunjukkan keakraban kepada Jokowi.
Di situ pula Jokowi menerima kenang-kenangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berupa wayang kulit karakter Punta dewa dan sebilah keris.
(mhd)