Kasus gizi buruk ditemukan di Maros

Minggu, 30 September 2012 - 14:42 WIB
Kasus gizi buruk ditemukan...
Kasus gizi buruk ditemukan di Maros
A A A
Sindonews.com - Bocah berusia 10 bulan, Muh Rais Nur, asal Dusun Batunapara, Desa Baruga Kecamatan Bantimurung, kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terkapar lemas di kamar perawatan bangsal anak RS Salewangang, Kabupaten Maros, karena menderita gizi buruk.

Menurut Ibunya, Nuraeni, anak ketiga dari tiga bersaudara tersebut, menderita gizi buruk sejak tiga bulan lalu. Kondisi itu kian diperburuk, dengan munculnya penyakit Lymphadenitis, yakni sebuah pembengkakan pada tenggerokannya.

Gara-gara benjolan itu, Muh Rais jadi sulit makan dan minum. Karena kata Nuraeni, anaknya merasa sakit ketika menelan makanan. Makanya, berat badan anaknya kini hanya 4,5 kilogram.

"Dulu memang dia kurus, tapi tidak seperti ini. Tapi sejak ada benjolan di lehernya, membuat dia malas makan, dan sering muntah kalau disuap," ungkapnya kepada wartawan saat ditemui di RS Salewangang, Minggu (30/9/2012).

Nuraeni menambahkan, benjolan dileher anaknya itu mulai terlihat besar setelah lebaran lalu. Pembengkakan itu disertai dengan demam tinggi. Ketika demam, Nuraeni mengaku sempat membawa anaknya ke puskesmas Bantimurung untuk dirawat. Tapi setelah demam turun, M Rais diizinkan pulang.

"Karena kondisinya semakin menurun, akhirnya saya membawanya ke rumah sakit ini," ungkapnya.

Selama dirawat lima hari di RSUD Salewangang, kondisi Muh Rais perlahan membaik, meski masih memakai infus. Nuraeni mengaku cukup gembira karena berat badan anaknya ada kenaikkan walaupun hanya naik satu ons.

"Sekarang dia sudah agak baikkan. Kata dokter kalau kondisinya lebih baik lagi, maka dalam waktu dekat dia akan difoto rongent untuk mengetahui penyakitnya," sebutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Maros dr Firman menuturkan, Muh Rais merupakan pasien gizi buruk ke lima yang ditemukan di Maros. Dia mengaku, berdasarkan laporan dari pihak puskesmas Bantimurung, pasien Gizi buruk ini sudah tertangani dengan baik.

Bahkan sudah dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT), yang umum dilakukan oleh pihak puskesmas untuk membantu balita yang mengalami gizi buruk.

"Saya baru tahu, kalau dia sudah dirujuk ke Rumah sakit. Karena sebelumnya, dia dalam pantauan tim kesehatan di puskesmas bantimurung," ungkapnya kepada wartawan.

Direktur Rumah Sakit Umum Salewangan Maros, dr Edy Moektar, mengatakan, pihaknya sudah mengambil tindakan penanganan di bangsal perawatan anak.
"Semua biaya digratiskan, apalagi pasien tersebut menggunakan jaminan kesehatan daerah," kata Edy.
(ysw)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5223 seconds (0.1#10.24)