Perbaikan 280 ruang kelas SMP molor
Kamis, 27 September 2012 - 09:10 WIB

Perbaikan 280 ruang kelas SMP molor
A
A
A
Sindonews.com – Belum terealisasinya pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut membuat perbaikan 280 ruang kelas SMP dipastikan molor.
Disdik Kabupaten Garut baru bisa memastikan kalau perbaikan ratusan ruang kelas itu akan dilakukan pada 2013 mendatang.
Kasi Sarana Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Kabupaten Garut Asep Wawan Budiman menjelaskan, anggaran DAK 2011 yang belum dikucurkan ini mencapai Rp10 miliar ditambah dengan dana pendamping dari APBD Garut sebesar Rp1 miliar.
Menurut Budiman, hambatan realisasi DAK 2011 ini disebabkan oleh lambannya penyusunan persiapan administratif yang dilakukan Disdik Kabupaten Garut.
“Kami masih terus berupaya agar DAK 2011 bisa secepatnya direalisasikan. Keterlambatan pencairan juga berdampak pada realisasi DAK 2012 yang ikut mundur,” katanya Rabu 26 September 2012.
Menurut Asep, dana DAK 2011 sebanyak itu tidak sepenuhnya dipergunakan untuk merehabilitasi fisik bangunan, melainkan juga untuk program peningkatan mutu dengan komposisi 65 persen untuk fisik, serta 35 persen untuk peningkatan mutu. Asep sendiri mengaku jumlah 280 unit ruang kelas SMP yang rusak ini belum pasti.
Ia memaparkan, jumlah total ruang kelas SMP negeri ada sebanyak 1.830 unit. Sedangkan untuk ruang kelas SMP swasta, jumlahnya mencapai 522 unit. Dari jumlah sebanyak itu, hasil inventarisasi sementara sekolah yang rusak baru 280 unit.
"Jadi jumlahnya kemungkinan masih bisa bertambah. Namun, ya itu tadi, mengingat dana DAK 2011 belum cair, kami tidak yakin seluruh ruang kelas itu akan diperbaiki atau tidak di tahun 2012 ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Garut Helmi Budiman mengatakan, pihaknya telah memanggil sejumlah pejabat Disdik Kabupaten Garut terkait kesiapan realisasi DAK tahun 2011 dan 2012. Helmi pun mengaku, Komisi D DPRD Kabupaten Garut telah memberikan peringatan terkait lambannya realisasi DAK dua periode tersebut.
“Dampaknya sangat besar bagi dua pendidikan di Garut. Dari penjelasan Disdik Garut, katanya mereka masih fokus terhadap pencairan DAK 2011. Namun tetap saja, kami dari Komisi D akan selalu mendesak sekaligus memberikan peringatan agar DAK 2011 dan 2012 bisa segera direalisasikan. Kita lihat saja, sudah sejauh mana upaya mereka,” tukasnya.
Disdik Kabupaten Garut baru bisa memastikan kalau perbaikan ratusan ruang kelas itu akan dilakukan pada 2013 mendatang.
Kasi Sarana Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Kabupaten Garut Asep Wawan Budiman menjelaskan, anggaran DAK 2011 yang belum dikucurkan ini mencapai Rp10 miliar ditambah dengan dana pendamping dari APBD Garut sebesar Rp1 miliar.
Menurut Budiman, hambatan realisasi DAK 2011 ini disebabkan oleh lambannya penyusunan persiapan administratif yang dilakukan Disdik Kabupaten Garut.
“Kami masih terus berupaya agar DAK 2011 bisa secepatnya direalisasikan. Keterlambatan pencairan juga berdampak pada realisasi DAK 2012 yang ikut mundur,” katanya Rabu 26 September 2012.
Menurut Asep, dana DAK 2011 sebanyak itu tidak sepenuhnya dipergunakan untuk merehabilitasi fisik bangunan, melainkan juga untuk program peningkatan mutu dengan komposisi 65 persen untuk fisik, serta 35 persen untuk peningkatan mutu. Asep sendiri mengaku jumlah 280 unit ruang kelas SMP yang rusak ini belum pasti.
Ia memaparkan, jumlah total ruang kelas SMP negeri ada sebanyak 1.830 unit. Sedangkan untuk ruang kelas SMP swasta, jumlahnya mencapai 522 unit. Dari jumlah sebanyak itu, hasil inventarisasi sementara sekolah yang rusak baru 280 unit.
"Jadi jumlahnya kemungkinan masih bisa bertambah. Namun, ya itu tadi, mengingat dana DAK 2011 belum cair, kami tidak yakin seluruh ruang kelas itu akan diperbaiki atau tidak di tahun 2012 ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Garut Helmi Budiman mengatakan, pihaknya telah memanggil sejumlah pejabat Disdik Kabupaten Garut terkait kesiapan realisasi DAK tahun 2011 dan 2012. Helmi pun mengaku, Komisi D DPRD Kabupaten Garut telah memberikan peringatan terkait lambannya realisasi DAK dua periode tersebut.
“Dampaknya sangat besar bagi dua pendidikan di Garut. Dari penjelasan Disdik Garut, katanya mereka masih fokus terhadap pencairan DAK 2011. Namun tetap saja, kami dari Komisi D akan selalu mendesak sekaligus memberikan peringatan agar DAK 2011 dan 2012 bisa segera direalisasikan. Kita lihat saja, sudah sejauh mana upaya mereka,” tukasnya.
(ysw)