53 imigran Srilanka tolak dibawa ke Padang
Selasa, 18 September 2012 - 21:33 WIB

53 imigran Srilanka tolak dibawa ke Padang
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 53 imigran Srilanka masih tertinggal di Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mereka menolak untuk diangkut ke Padang.
Sebelumnya, 13 September 2012, sebanyak 43 orang Srilanka sudah dipindahkan ke Pekanbaru.
Camat Sikakap Happy Nurdiana Tatubeket mengatakan, semenjak mereka menginap di Sikakap, 31 Agutus 2012 lalu, untuk menanggung biaya makan mereka terpaksa kecamatan menanggung biaya semuanya termasuk di warga setempat.
"Kita terpaksa berutang di warung-warung untuk menanggung biaya makan mereka, dibantu juga masyarakat," katanya, Selasa (18/9/2012).
Kini 53 imigran yang mencari suaka ke Australia itu tidak mau dibawa ke Padang, mereka bahkan meminta 2.000 liter minyak kepada pemerintah untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Australia.
"Kita tidak bisa penuhi itu, sebab memang tidak ada anggaran biaya tersebut. Kita mau kalau selesai dibicarakan Kantor Imigran (Kanim) untuk mengembalikan mereka ke Srilanka," ujarnya.
Selain itu untuk menarik kapal yang sebelumnya terdampar di daerah Malakkopa, Kecamatan Pagai Selatan harus mengeluarkan dana Rp20 juta belum lagi makan, sementara di Kecamatan saja tidak memilki anggaran ini.
"Memang ada bantuan dari pemerintah kabupaten, tapi ini hanya sedikit. Karena di tingkat kabupaten juga tidak ada dananya. Sementara ini polisi dan TNI di Sikakap harus bekerja ekstra menjaga imigran yang menginap di gedung olahraga Sikakap, soalnya ini juga tanggungjawab kita bersama kalau terjadi sesuatu tentu kita yang akan disorot," tutupnya.
Sebelumnya, 13 September 2012, sebanyak 43 orang Srilanka sudah dipindahkan ke Pekanbaru.
Camat Sikakap Happy Nurdiana Tatubeket mengatakan, semenjak mereka menginap di Sikakap, 31 Agutus 2012 lalu, untuk menanggung biaya makan mereka terpaksa kecamatan menanggung biaya semuanya termasuk di warga setempat.
"Kita terpaksa berutang di warung-warung untuk menanggung biaya makan mereka, dibantu juga masyarakat," katanya, Selasa (18/9/2012).
Kini 53 imigran yang mencari suaka ke Australia itu tidak mau dibawa ke Padang, mereka bahkan meminta 2.000 liter minyak kepada pemerintah untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Australia.
"Kita tidak bisa penuhi itu, sebab memang tidak ada anggaran biaya tersebut. Kita mau kalau selesai dibicarakan Kantor Imigran (Kanim) untuk mengembalikan mereka ke Srilanka," ujarnya.
Selain itu untuk menarik kapal yang sebelumnya terdampar di daerah Malakkopa, Kecamatan Pagai Selatan harus mengeluarkan dana Rp20 juta belum lagi makan, sementara di Kecamatan saja tidak memilki anggaran ini.
"Memang ada bantuan dari pemerintah kabupaten, tapi ini hanya sedikit. Karena di tingkat kabupaten juga tidak ada dananya. Sementara ini polisi dan TNI di Sikakap harus bekerja ekstra menjaga imigran yang menginap di gedung olahraga Sikakap, soalnya ini juga tanggungjawab kita bersama kalau terjadi sesuatu tentu kita yang akan disorot," tutupnya.
(mhd)