30 warga Syiah Sampang masih berada di hutan
Kamis, 30 Agustus 2012 - 05:16 WIB

30 warga Syiah Sampang masih berada di hutan
A
A
A
Sindonews.com - Paska bentrok Muslim Sunni-syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, sejumlah warga Syiah hilang misterius.
Berdasarkan data Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), sebanyak 30 orang warga Syiah hilang. Keberadaannya kini masih misterius. Namun diduga, warga Syiah tersebut melarikan diri ketika kerusuhan pecah.
"Sekitar 30 orang yang masih berada di gunung dan hutan. Mereka melarikan diri paska kejadian bentrok itu. Saat ini kami masih berusaha mencari dan melakukan evakuasi ke pengungsian," kata Divisi Monitoring dan Dokumentasi KontraS Surabaya Fatkhul Khoir kepada wartawan, Rabu (29/8/2012).
Jumlah tersebut, katanya kemungkinan akan bertambah menyusul data yang diperolah dari para pengungsi di GOR Sampang. Saat ini, KontraS masih terus melakukan pendataan keluarga pengungsi dan keluarga yang tidak berada di GOR Sampang.
Para pengungsi Muslim Syiah, sambung Fatkhul, masih mengalami trauma psikologis. "Kemungkinan besar mereka masih hidup, sayangnya belum diketahui keberadaanya," ungkapnya.
Jika sudah diketahui keberadaannya, maka KontraS akan berkordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan penjemputan. Kondisi di lapangan, warga memang masih mengalami trauma ketika melihat aparat sehingga diperlukan pendampingan.
Sementara data yang dihimpun dari KontraS hingga Rabu (29/8/2012) terdapat 276 pengungsi. Jumlah tersebut terdiri dari Laki-laki (71 orang), Perempuan (71 orang), anak laki-laki (25 orang), anak perempuan (46 orang), 17 bayi laki-laki, dan 19 bayi perempuan.
Berdasarkan data Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), sebanyak 30 orang warga Syiah hilang. Keberadaannya kini masih misterius. Namun diduga, warga Syiah tersebut melarikan diri ketika kerusuhan pecah.
"Sekitar 30 orang yang masih berada di gunung dan hutan. Mereka melarikan diri paska kejadian bentrok itu. Saat ini kami masih berusaha mencari dan melakukan evakuasi ke pengungsian," kata Divisi Monitoring dan Dokumentasi KontraS Surabaya Fatkhul Khoir kepada wartawan, Rabu (29/8/2012).
Jumlah tersebut, katanya kemungkinan akan bertambah menyusul data yang diperolah dari para pengungsi di GOR Sampang. Saat ini, KontraS masih terus melakukan pendataan keluarga pengungsi dan keluarga yang tidak berada di GOR Sampang.
Para pengungsi Muslim Syiah, sambung Fatkhul, masih mengalami trauma psikologis. "Kemungkinan besar mereka masih hidup, sayangnya belum diketahui keberadaanya," ungkapnya.
Jika sudah diketahui keberadaannya, maka KontraS akan berkordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan penjemputan. Kondisi di lapangan, warga memang masih mengalami trauma ketika melihat aparat sehingga diperlukan pendampingan.
Sementara data yang dihimpun dari KontraS hingga Rabu (29/8/2012) terdapat 276 pengungsi. Jumlah tersebut terdiri dari Laki-laki (71 orang), Perempuan (71 orang), anak laki-laki (25 orang), anak perempuan (46 orang), 17 bayi laki-laki, dan 19 bayi perempuan.
(san)