Sampang mencekam, 2 pengikut Syiah tewas
Minggu, 26 Agustus 2012 - 15:46 WIB

Sampang mencekam, 2 pengikut Syiah tewas
A
A
A
Sindonews.com - Kerusuhan di Kabupaten Sampang kembali terjadi. Kali ini, belasan rumah milik pengikut Syiah di Desa karang gayam kecamatan Omben dan Desa Bluuran Kecamatan Karang Penang, Sampang hangus dibakar. Tak hanya itu, dua orang pengikut Syiah harus meregang nyawa akibat kerusuhan tersebut.
Menurut Divisi Monitoring dan Dokumentasi KontraS Surabaya Fatkhul Khoir, hingga saat ini kondisi di lokasi masih mencekam. Selain aksi pembakaran perkampung milik warga Syiah, dua orang telah meningggal akibat kejadian itu.
"Informasi yang saya terima dari lapangan ada dua orang tewas. Saat ini kondisi lokasi mencekam," ungkap Fatkhul menjelaskan, Minggu (26/8/2012).
Dua warga yang tewas tersebut menurut Fakhtul adalah Hamama dan Tohir warga setempat. Dirinya juga mengatakan, KontraS Surabaya akan turun ke lokasi seperti pada kasus sebelumnya.
"Ini kami akan ke lokasi. Tadi sudah kontak-kontakkan dengan pihak keluarga Ustadz Tajul Muluk. Mereka (warga Syiah) sangat ketakutan," ujarnya.
Ia meminta kepada aparat kepolisian untuk turun tangan agar kerusuhan ini tidak bertambah parah. Hingga saat ini, kondisi kampung tersebut masih mencekam.
Sebelumnya, kerusuhan yang menimpa pengikut Syiah di kabupaten Sampang pernah terjadi pada Desember 2011 lalu. Saat itu, massa intoleran melakukan pembakaran terhadap Kompleks Pesantren Islam Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Aparat kepolisian belum mengungkap motif serta dalang kerusuhan yang menciderai keberagaman indonesia ini. Malahan, pengasuh ponpes itu, Ustadz Tajul Muluk harus menjadi terpidana karena kasus penistaan agama.
Menurut Divisi Monitoring dan Dokumentasi KontraS Surabaya Fatkhul Khoir, hingga saat ini kondisi di lokasi masih mencekam. Selain aksi pembakaran perkampung milik warga Syiah, dua orang telah meningggal akibat kejadian itu.
"Informasi yang saya terima dari lapangan ada dua orang tewas. Saat ini kondisi lokasi mencekam," ungkap Fatkhul menjelaskan, Minggu (26/8/2012).
Dua warga yang tewas tersebut menurut Fakhtul adalah Hamama dan Tohir warga setempat. Dirinya juga mengatakan, KontraS Surabaya akan turun ke lokasi seperti pada kasus sebelumnya.
"Ini kami akan ke lokasi. Tadi sudah kontak-kontakkan dengan pihak keluarga Ustadz Tajul Muluk. Mereka (warga Syiah) sangat ketakutan," ujarnya.
Ia meminta kepada aparat kepolisian untuk turun tangan agar kerusuhan ini tidak bertambah parah. Hingga saat ini, kondisi kampung tersebut masih mencekam.
Sebelumnya, kerusuhan yang menimpa pengikut Syiah di kabupaten Sampang pernah terjadi pada Desember 2011 lalu. Saat itu, massa intoleran melakukan pembakaran terhadap Kompleks Pesantren Islam Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Aparat kepolisian belum mengungkap motif serta dalang kerusuhan yang menciderai keberagaman indonesia ini. Malahan, pengasuh ponpes itu, Ustadz Tajul Muluk harus menjadi terpidana karena kasus penistaan agama.
(azh)