Miliki narkoba, angggota TNI terancam dipecat

Miliki narkoba, angggota TNI terancam dipecat
A
A
A
Sindonws.com - Serka Suryono (46) anggota Kodim 1611/ Badung terancam dipecat dari kedinasan gara-gara terlibat dalam kepemilikan 64 butir ekstasi dan 5,2 gram sabu.
Karir militer Suryono kini di ujung tanduk setelah oditur militer (Odmil) Kapten Ferry Irawan meminta majelis hakim di Pengadilan Militer (Dilmil) Denpasar, menuntutnya agar dipecat.
Tak sampai disini, Suryono juga dituntut hukuman penjara selama enam tahun ditambah denda Rp 800 juta subsider 3 bulan penjara dalam kasus narkotika.
“Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur Pasal 112 ayat 1 dan 2 serta pasal 115 Undang-undang (UU) RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” beber Ferry di Pengadilan Militer (Dilmil) Denpasar, Senin (7/8/2012).
Kasus ini bukan yang pertama, sebelumnya, bintara yang sudah mengabdi 26 tahun itu sudah dua kali terlibat kasus pidana. Yaitu terkait kasus penadahan dan pemalsuan identitas.
Dasar tuntutan sanksi pemecatan, oditur mempertimbangkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI yang meminta agar anggota TNI yang terlibat narkoba ditindak tegas.
Selain itu, juga ada surat permohonan pemecatan dari Danrem. “Tidak ada hal yang meringankan terdakwa,” tandas oditur.
Atas tuntutan tersebut, Suryono yang didampingi kuasa hukumnya mengajukan pembelaan. Terdakwa mengambil kiriman paket yang berisi narkoba. Namun, hal itu dilakukan atas perintah seseorang bernama Deny. Dan Suryono sendiri tidak tahu isi paket tersebut.
“Terdakwa benar-benar tidak ada niat dari hatinya. Ini suatu jebakan yang dilakukan petugas Satnarkoba Polresta Denpasar. Kami mohon majelis hakim menjatuhkan hukuman seringan-ringannya dan searif-arifnya,” papar kuasa hukum Suryono.
Seperti diketahui Suryono ditangkap polisi pada 26 April 2012 tak lama setelah mengambil barang di Ekspedisi PO Gunung Harta, Jalan Diponegoro No. 35, Denpasar.
Karir militer Suryono kini di ujung tanduk setelah oditur militer (Odmil) Kapten Ferry Irawan meminta majelis hakim di Pengadilan Militer (Dilmil) Denpasar, menuntutnya agar dipecat.
Tak sampai disini, Suryono juga dituntut hukuman penjara selama enam tahun ditambah denda Rp 800 juta subsider 3 bulan penjara dalam kasus narkotika.
“Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur Pasal 112 ayat 1 dan 2 serta pasal 115 Undang-undang (UU) RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” beber Ferry di Pengadilan Militer (Dilmil) Denpasar, Senin (7/8/2012).
Kasus ini bukan yang pertama, sebelumnya, bintara yang sudah mengabdi 26 tahun itu sudah dua kali terlibat kasus pidana. Yaitu terkait kasus penadahan dan pemalsuan identitas.
Dasar tuntutan sanksi pemecatan, oditur mempertimbangkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI yang meminta agar anggota TNI yang terlibat narkoba ditindak tegas.
Selain itu, juga ada surat permohonan pemecatan dari Danrem. “Tidak ada hal yang meringankan terdakwa,” tandas oditur.
Atas tuntutan tersebut, Suryono yang didampingi kuasa hukumnya mengajukan pembelaan. Terdakwa mengambil kiriman paket yang berisi narkoba. Namun, hal itu dilakukan atas perintah seseorang bernama Deny. Dan Suryono sendiri tidak tahu isi paket tersebut.
“Terdakwa benar-benar tidak ada niat dari hatinya. Ini suatu jebakan yang dilakukan petugas Satnarkoba Polresta Denpasar. Kami mohon majelis hakim menjatuhkan hukuman seringan-ringannya dan searif-arifnya,” papar kuasa hukum Suryono.
Seperti diketahui Suryono ditangkap polisi pada 26 April 2012 tak lama setelah mengambil barang di Ekspedisi PO Gunung Harta, Jalan Diponegoro No. 35, Denpasar.
(ysw)