Awas, buku SD berbau pornografi belum ditarik

Senin, 06 Agustus 2012 - 21:09 WIB
Awas, buku SD berbau...
Awas, buku SD berbau pornografi belum ditarik
A A A
Sindonews.com - Empat buku bacaan untuk Sekolah Dasar (SD) berbau pornografi ternyata masih beredar di perpustakaan SD di Kabupaten Garut. Hingga kini, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut belum melakukan upaya penarikan terhadap empat buku yang semestinya dibaca orang dewasa tersebut.

Petugas Perpustakaan SDN 2 Sukamukti Silviani (30) menuturkan, buku-buku tersebut belum ditarik sejak diterima perpustakaannya Juni 2011 lalu.

Empat buku berbau pornografi yang ada di sekolahnya berjudul, Tidak Hilang Sebuah Nama karya Galang Lutfiyanto dan Ada Duka di Wibeng karya Jazimah Al Muhyi.

Selain itu, ada dua buku serial ‘Tambelo’, berjudul Kembalinya si Burung Camar dan Meniti Hari di Ottakwa karya Redhite Kurniawan.

“Sewaktu menerima empat buku yang diterbitkan oleh Penerbit Era Adicitra ini, kami sudah memeriksanya terlebih dahulu. Setelah diperiksa, kami baca di dalamnya ada unsur pornografi. Makanya, sampai sekarang bukunya disimpan,” katanya, Senin (6/8/2012).

Kepala SDN 2 Sukamukti Eded Suparman mengatakan, empat judul buku tersebut diterima dari program Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010 yang direalisasikan tahun lalu.

Dari total Rp270 juta yang diterima sekolahnya untuk pengadaan perpustakaan, sebesar Rp90 juta di antaranya dalam bentuk 970 judul buku dengan jumlah 5 eksemplar per judulnya.

“Buku-buku itu sudah kami amankan supaya tidak dibaca anak-anak. Tapi, kami baru akan mengembalikannya pada Dinas Pendidikan jika ada gantinya. Kalau empat judul buku ini ditarik tanpa gantinya, kami rugi 20 buku. Itu pun belum semua judul buku yang kami terima.

Masih kurang 137 judul lagi," ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut Mahmud mengakui pihaknya telah menerima informasi terkait keberadaan buku-buku porno tersebut di Garut.

Ia pun berjanji akan menelusuri masalah tersebut. "Buku-buku ini sampai di Garut sebelum saya menjabat jadi Kadisdik. Kalau isinya memang tidak sesuai, jangan sampai dibaca oleh anak-anak. Kita akan upayakan penarikan segera," tukasnya.
(ysw)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
2 Pejabat Disdik Sumut...
2 Pejabat Disdik Sumut Terjaring OTT Korupsi Dana BOS, Kejaksaan Sita Rp319 Juta
1 jam yang lalu
Heboh! Dipepet Motor...
Heboh! Dipepet Motor Anggota Patwal Polres Bogor di Jalur Puncak, Pengendara Terjungkal
3 jam yang lalu
Pangdam XIV Hasanuddin...
Pangdam XIV Hasanuddin Dukung Smelter Ceria Group Jadi Perusahaan Level Dunia
3 jam yang lalu
Mantan Gubernur Maluku...
Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Meninggal Dunia
4 jam yang lalu
Kepala Sekolah SDN 02...
Kepala Sekolah SDN 02 Srogol Apresiasi Kegiatan Literasi MNC Peduli dan MNC Land
5 jam yang lalu
Matangkan Jakarta Kota...
Matangkan Jakarta Kota Global, QRIS Tap dengan NFC Resmi Diterapkan di MRT
6 jam yang lalu
Infografis
Masih Menjadi Misteri,...
Masih Menjadi Misteri, Benarkah Harimau Jawa Belum Punah?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved