1 juta e-KTP Surabaya belum tuntas

Senin, 23 Juli 2012 - 05:37 WIB
1 juta e-KTP Surabaya belum tuntas
1 juta e-KTP Surabaya belum tuntas
A A A
Sindonews.com - Program Kartu Penduduk Elektronik atau e-KTP di wilayah Surabaya hingga belum seluruhnya tuntas. Masih banyak warga belum melaksanakan perekaman data e-KTP tersebut.

Begitu pula Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) setempat, terlihat masih melayani perekaman data warga.

Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengakui soal belum selesainya seluruh e-KTP. Namun sebagian e-KTP yang telah diterbitkan Pemerintah Pusat ke Pemkot Surabaya, sudah dibagikan kepada warga masyarakat.

"Kami sudah menerima 559.318 e-KTP dari Pemerintah Pusat, dan 113.705 di antarnya sudah kami bagikan kepada warga Surabaya. Kami memang belum menyelesaikan secara tuntas. Target tuntas pemberian e-KTP adalah 31 Desember 2012 nanti. Kami sih optimis target itu bisa tercapai,” ujar Suharto Wardoyo, ketika dihubungi, Minggu (22/7/2012).

Dengan telah membagikan 113.705 e-KTP kepada masyarakat, berarti realisasi capaian kinerja baru bisa dilaksanakan 20,33 persen, jumlah tersebut diyakini Suharto akan bertambah.

Dijelaskan Suharto, Pemerintah Pusat masih belum menyelesaikan pembuatan e-KTP sekitar 1 juta warga Surabaya yang lain. Total warga Surabaya yang wajib ber-KTP adalah 1.876.395. Sedangkan warga yang telah melaksanakan e-KTP ini sebanyak 1.535.495 atau 81,83. Sedangkan yang telah dikirimkan
559.318.

“Artinya masih ada 1 juta e-KTP yang belum dikirimkan ke Surabaya. Prosesnya bertahap tapi targetnya 31 Desember 2012 selesai,” tegasnya lagi.

Mengenai keterlambatan penerimaan e-KTP di tingkat warga tak lepas dari jadwal pengambilannya pada jam kerja. "Banyak warga yang sudah dipanggil untuk mengambil KTP barunya tetapi tidak datang. Alasannya pemanggilan itu memang pada jam kerja," jelasnya.

Permasalahan lain keterlambatan itu, minimnya alat smart card reader yang dimiliki kecamatan. Untuk pengambilan e-KTP ini, warga yang bersangkutan harus kembali melakukan tes sidik jari di smart card reader itu. Karena per kecamatan hanya memiliki satu alat, pengambilan menjadi lebih lama.

“Karena prosedurnya, setelah sidik jari lagi, bila data yang terekam sama, KTP-nya baru diberikan,” sambungnya.

Sementara itu, salah seorang warga Gubeng, Warsono Hadi mengatakan sudah mendapatkan surat dari kelurahan untuk segera mengambil e-KTP yang sudah jadi. Namun, ia belum juga mengambil kartu itu karena terkendala pekerjaan tiap hari.

“Pengambilan kan enggak bisa dilakukan, waktu itu sempat saya suruh istri untuk ambil. Tapi sama pihak kecamatan enggak diperbolehkan. Jadi sampai sekarang belum saya ambil,” katanya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9290 seconds (0.1#10.140)