Antisipasi kecelakaan, penumpang tak bertiket diturunkan
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan penumpang kapal antar pulau di Pelabuhan Slamet Riadi Ambon, Maluku Senin sore diturunkan paksa petugas karena tidak memiliki tiket. Razia ini di lakukan untuk mencegah terjadinya kecelakan di laut seperti yang dialami Kapal Motor (KM) Putri Ayu di Laut Seram dan hingga saat ini puluhan penumpang belum ditemukan.
Puluhan penumpang KM Elisabet diturunkan paksa petugas gabungan di Pelabuhan Slamet Riadi, Ambon. Puluhan penumpang dengan tujuan Pulau Buru ini terpaksa diturungkan dari atas kapal karena tidak memiliki tiket.
Komandan petugas gabungan, Ronal Malaiholo mengatakanb, aksi tegas petugas ini menyusul tenggelamnya KM Putri Ayu dengan tujuan Buru Selatan yang menelan puluhan penumpang.
"Puluhan penumpang KM Putri Ayu belum ditemukan. penumpang yang tidak memiliki ini tidak ada daftar manifestnya. Selain itu, kapal bisa kelebihan muatan," ujar Ronal menjelaskan kepada wartawan, Senin (2/7/2012).
Akibatnya operasi ini, puluhan penumpang yang tak memiliki tiket kini terlantar di Pelabuhan Slamet Riadi. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk menyediakan kapal yang layak.
"Kami hanya ingin pulang ke kampung. Saat ini perbekalan kami sudah mulai menipis. Tak mampu beli tiket lagi," ujar salah seorang penumpang Ismail Kauw menjelaskan.
Puluhan penumpang KM Elisabet diturunkan paksa petugas gabungan di Pelabuhan Slamet Riadi, Ambon. Puluhan penumpang dengan tujuan Pulau Buru ini terpaksa diturungkan dari atas kapal karena tidak memiliki tiket.
Komandan petugas gabungan, Ronal Malaiholo mengatakanb, aksi tegas petugas ini menyusul tenggelamnya KM Putri Ayu dengan tujuan Buru Selatan yang menelan puluhan penumpang.
"Puluhan penumpang KM Putri Ayu belum ditemukan. penumpang yang tidak memiliki ini tidak ada daftar manifestnya. Selain itu, kapal bisa kelebihan muatan," ujar Ronal menjelaskan kepada wartawan, Senin (2/7/2012).
Akibatnya operasi ini, puluhan penumpang yang tak memiliki tiket kini terlantar di Pelabuhan Slamet Riadi. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk menyediakan kapal yang layak.
"Kami hanya ingin pulang ke kampung. Saat ini perbekalan kami sudah mulai menipis. Tak mampu beli tiket lagi," ujar salah seorang penumpang Ismail Kauw menjelaskan.
(azh)