Enam kecamatan di Wajo rawan bencana
A
A
A
Sindonews.com - Enam wilayah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) disinyalir rawan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo terus mengimbau warga untuk terus waspada.
Kepala BPBD Wajo A Sapada sangaji mengatakan, enamn yang rawan bencana alam terutama banjir yakni Kecamatan Belawa, Tempe, Sabbangparu, Tanasitolo, Maniangpajo dan Pammana.
"Tahun 2010 lalu ada sembilan kecamatan yang terendam banjir yakni Belawa, Maniangpajo, Sabbangparu, Tansitolo, Takkalalla, bola, Pammana, Tempe. Namun yang paling rawan terkena musibah banjir adalah enam kecamatan," kata Sapada menjelaskan kepada wartawan, Kamis (28/6/2012).
Selain banjir sepanjang tahun 2011 dan 2012 sebanyak 465 unit rumah milik warga rata dengan tanah akibat hantaman angin puting beliung. Dari 465 rumah milik warga Kabupaten Wajo tersebut meliputi, dari empat Kecamatan. Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Belawa, Pammana, Tanasitolo dan Kecamatan
Majauleng. Untuk di Kecamatan Pammana sendiri kurang lebih 106 KK harus kehilangan tempat yang meliputi, desa/Kelurahan Kampiri, Pallawarukka, Lempa, Watampanua, Cina, Tobatang, dan Simpursia.
Di Kecamatan Belawa, dari 9 desa/Kelurahan terkena angin kencang yang merusak rumah milik warga sebanyak 115, 36 dintaranya masuk kategori rusak parah, 22 rusak sedang, dan 57 rusak ringan.
Sementara di Kecamatan Majauleng sendiri sebanyak 156 rumah milik warga juga mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliun, dan yang terakhir di Kecamatan Tanasitolo, 88 rumah milik warga juga diterjang angin puting beliung.
Terkait puting beliung Andi Sapada Sangadji, mengtataka musibah angin puting beliung adalah musibah murni yang tak disangka sangka kehadirannya dan tidak ada daerah yang di anggap bisa dikategorikan rawan bencana puting beliung.
"Pihak BPBD Kabupaten Wajo kalau terkait musibah Angin Puting beliung yang sejauh ini melanda beberapa kecamatan yang ada di Wajo kita tidak bisa menjelaskan secara rinci lokasi mana yang kerap atau berpotensi areal terjadinya musibah tersebut, mengingat hal demikian adalah sesuatu yang numpang lewat saja," katanya.
Wakil Ketua DPRD Wajo Rahman rahim mengingatkan masyarakat maupun pemerintah kabupaten Wajo untuk waspada dalam menghadapi banjir siklus lima tahunan yang di perkirakan terjadi tahun ini.
"Kita harus waspada, karena banjir siklus lima tahunan lebih besar dari pada banjir tahunan, seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Wakil Ketua DPRD Wajo Rahman Rahim.(azh)
Kepala BPBD Wajo A Sapada sangaji mengatakan, enamn yang rawan bencana alam terutama banjir yakni Kecamatan Belawa, Tempe, Sabbangparu, Tanasitolo, Maniangpajo dan Pammana.
"Tahun 2010 lalu ada sembilan kecamatan yang terendam banjir yakni Belawa, Maniangpajo, Sabbangparu, Tansitolo, Takkalalla, bola, Pammana, Tempe. Namun yang paling rawan terkena musibah banjir adalah enam kecamatan," kata Sapada menjelaskan kepada wartawan, Kamis (28/6/2012).
Selain banjir sepanjang tahun 2011 dan 2012 sebanyak 465 unit rumah milik warga rata dengan tanah akibat hantaman angin puting beliung. Dari 465 rumah milik warga Kabupaten Wajo tersebut meliputi, dari empat Kecamatan. Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Belawa, Pammana, Tanasitolo dan Kecamatan
Majauleng. Untuk di Kecamatan Pammana sendiri kurang lebih 106 KK harus kehilangan tempat yang meliputi, desa/Kelurahan Kampiri, Pallawarukka, Lempa, Watampanua, Cina, Tobatang, dan Simpursia.
Di Kecamatan Belawa, dari 9 desa/Kelurahan terkena angin kencang yang merusak rumah milik warga sebanyak 115, 36 dintaranya masuk kategori rusak parah, 22 rusak sedang, dan 57 rusak ringan.
Sementara di Kecamatan Majauleng sendiri sebanyak 156 rumah milik warga juga mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliun, dan yang terakhir di Kecamatan Tanasitolo, 88 rumah milik warga juga diterjang angin puting beliung.
Terkait puting beliung Andi Sapada Sangadji, mengtataka musibah angin puting beliung adalah musibah murni yang tak disangka sangka kehadirannya dan tidak ada daerah yang di anggap bisa dikategorikan rawan bencana puting beliung.
"Pihak BPBD Kabupaten Wajo kalau terkait musibah Angin Puting beliung yang sejauh ini melanda beberapa kecamatan yang ada di Wajo kita tidak bisa menjelaskan secara rinci lokasi mana yang kerap atau berpotensi areal terjadinya musibah tersebut, mengingat hal demikian adalah sesuatu yang numpang lewat saja," katanya.
Wakil Ketua DPRD Wajo Rahman rahim mengingatkan masyarakat maupun pemerintah kabupaten Wajo untuk waspada dalam menghadapi banjir siklus lima tahunan yang di perkirakan terjadi tahun ini.
"Kita harus waspada, karena banjir siklus lima tahunan lebih besar dari pada banjir tahunan, seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Wakil Ketua DPRD Wajo Rahman Rahim.(azh)
()