Polisi tembaki warga, satu tewas
A
A
A
Sindonews.com - Bentrokan antara warga dan anggota kepolisian terjadi di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Satu orang warga tewas dan empat lainnya menderita luka berat akibat terkena tembakan. Sedangkan dua anggota Polres Rejang Lebong serta satu anggota Brimob Kompi Pelopor luka di bagian kepala akibat terkena batu. Memang belum diketahui jumlah pasti,berapa jumlah korban yang tewas dan luka akibat bentrok warga dan polisi ini. Karena sejumlah korban masih dirawat di RS Sobirin Lubuklinggau dan RSUD Curup.
Namun, informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, warga yang tewas akibat bentrok itu atas nama Ardan alias Cik Udan (18), warga Kebun Jeruk, Curup, yang terkena tembakan di bagian dada kanan. Sedangkan warga yang menderita luka yaitu Budiono (45) warga Desa Gardu, Bindu Riang, dengan luka tembak di bagian perut kiri Sapri (26) warga simpang Beliti, Kepala Curup, dengan luka tembak di dada kiri Rizal (30) warga Kepala Curup dengan luka tembak di bagian mulut dan Trisno, warga Kepala Curup, dengan luka tembak di bagian perut.
Sementara dari pihak kepolisian, dua anggota Polres Rejang Lebong yakni Bripka Bowo dan Bripka Yopi serta satu anggota Brimob Bengkulu, Briptu Didi, mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu. Kepala Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang Wardani, yang sedang melihat keluarganya dirawat di RSUD dr Sobirin Lubuklinggau mengatakan aksi brutal polisi itu bermula pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu, sejumlah anggota polisi dibantu Brimob Bengkulu melakukan razia karena maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor di lokasi tersebut.
“Warganya tidak terima dengan razia menjelang malam hari yang dilakukan aparat. Apalagi, razia ini juga dikait- kaitkan dengan aksi penjarahan truk pengangkut biji kopi yang mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sebelumnya,” ujar Wardani menjelaskan, Senin 18 Juni 2012.
Dia memastikan di desanya tidak ada penjarahan itu. Tapi, kalau di desa lain, dirinya tidak mengetahuinya. Masalah lainnya, pihak kepolisian melakukan razia langsung ke rumahrumah warga, sehingga memancing emosi dan terjadilah keributan. Mirisnya, polisi dan Brimob langsung menembaki warga dengan senjata serbu.
“Sampai sekarang, ada satu warga kami yang tewas, dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat tertembus peluru polisi. Sekarang sudah dirujuk ke RSUD dr Sobirin,” ujar dia.
Wardani meminta Kapolda Bengkulu segera menindak aparatnya yang menembaki warga tanpa kenal ampun.Tindakan itu jelas melanggar undang-undang.
“Usut tuntas kasus penembakan yang ada dan lakukan transparansi dalam penyelidikan kasus ini,” ujar dia.
Terpisah, Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol Inf Yanto Kusno mengatakan dirinya atas nama Pemkab Rejang Lebong mengimbau warga tidak anarkistis dan menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif.
“Salurkan aspirasi yang baik kepada pemerintah dan institusi terkait. Jangan melakukan tindakan yang merugikan masyarakat sehingga menimbulkan korban jiwa,” ujar Yanto saat mendatangi dua desa yang berkecamuk.
Kapolda Bengkulu sendiri berpesan akan bertanggung jawab sepenuhnya dengan korban yang meninggal dunia. Kedua orang tua korban dijanjikan akan diberangkatkan haji. Sedangkan korban yang luka-luka, semua biaya akan ditanggung Kapolda Bengkulu.
“Kapolda juga meminta maaf kepada masyarakat yang menjadi korban atas peristiwa yang terjadi,” kata dia.
Terpisah, Kapolres Kota Lubuklinggau AKBP Chaidir mengatakan pihaknya menyiapkan tiga perempat kekuatan untuk mem-back uppengamanan di lokasi kejadian.
“Polres Lubuklinggau sifatnya siaga satu dengan menyiagakan tiga perempat kekuatan. Namun belum dikirim ke lokasi karena ada jaminan dari warga setempat tidak akan mengganggu kantor kepolisian terdekat,” katanya.
Informasi lain yang berhasil dihimpun, kondisi di Kecamatan Sindang Kelingi dan Binduriang masih mencekam. Warga setempat memblokir jalan dan mengejar, serta melempari setiap kendaraan yang melintas di Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang dan Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi.
Mirisnya, satu truk fuso dan satu pos polisi dibakar warga. Tak lama kemudian, Dandim 0409 Rejang Lebong, Letkol Inf Yanto Kusno turun ke masyarakat melakukan dialog dan menyampaikan permintaan maaf Kapolda Bengkulu. Intensitas aksi warga mulai berangsur membaik. Bahkan, arus lalu lintas Curup-Kota Lubuklinggau yang sempat terhenti, berangsur normal.(azh)
Satu orang warga tewas dan empat lainnya menderita luka berat akibat terkena tembakan. Sedangkan dua anggota Polres Rejang Lebong serta satu anggota Brimob Kompi Pelopor luka di bagian kepala akibat terkena batu. Memang belum diketahui jumlah pasti,berapa jumlah korban yang tewas dan luka akibat bentrok warga dan polisi ini. Karena sejumlah korban masih dirawat di RS Sobirin Lubuklinggau dan RSUD Curup.
Namun, informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, warga yang tewas akibat bentrok itu atas nama Ardan alias Cik Udan (18), warga Kebun Jeruk, Curup, yang terkena tembakan di bagian dada kanan. Sedangkan warga yang menderita luka yaitu Budiono (45) warga Desa Gardu, Bindu Riang, dengan luka tembak di bagian perut kiri Sapri (26) warga simpang Beliti, Kepala Curup, dengan luka tembak di dada kiri Rizal (30) warga Kepala Curup dengan luka tembak di bagian mulut dan Trisno, warga Kepala Curup, dengan luka tembak di bagian perut.
Sementara dari pihak kepolisian, dua anggota Polres Rejang Lebong yakni Bripka Bowo dan Bripka Yopi serta satu anggota Brimob Bengkulu, Briptu Didi, mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu. Kepala Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang Wardani, yang sedang melihat keluarganya dirawat di RSUD dr Sobirin Lubuklinggau mengatakan aksi brutal polisi itu bermula pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu, sejumlah anggota polisi dibantu Brimob Bengkulu melakukan razia karena maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor di lokasi tersebut.
“Warganya tidak terima dengan razia menjelang malam hari yang dilakukan aparat. Apalagi, razia ini juga dikait- kaitkan dengan aksi penjarahan truk pengangkut biji kopi yang mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sebelumnya,” ujar Wardani menjelaskan, Senin 18 Juni 2012.
Dia memastikan di desanya tidak ada penjarahan itu. Tapi, kalau di desa lain, dirinya tidak mengetahuinya. Masalah lainnya, pihak kepolisian melakukan razia langsung ke rumahrumah warga, sehingga memancing emosi dan terjadilah keributan. Mirisnya, polisi dan Brimob langsung menembaki warga dengan senjata serbu.
“Sampai sekarang, ada satu warga kami yang tewas, dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat tertembus peluru polisi. Sekarang sudah dirujuk ke RSUD dr Sobirin,” ujar dia.
Wardani meminta Kapolda Bengkulu segera menindak aparatnya yang menembaki warga tanpa kenal ampun.Tindakan itu jelas melanggar undang-undang.
“Usut tuntas kasus penembakan yang ada dan lakukan transparansi dalam penyelidikan kasus ini,” ujar dia.
Terpisah, Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol Inf Yanto Kusno mengatakan dirinya atas nama Pemkab Rejang Lebong mengimbau warga tidak anarkistis dan menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif.
“Salurkan aspirasi yang baik kepada pemerintah dan institusi terkait. Jangan melakukan tindakan yang merugikan masyarakat sehingga menimbulkan korban jiwa,” ujar Yanto saat mendatangi dua desa yang berkecamuk.
Kapolda Bengkulu sendiri berpesan akan bertanggung jawab sepenuhnya dengan korban yang meninggal dunia. Kedua orang tua korban dijanjikan akan diberangkatkan haji. Sedangkan korban yang luka-luka, semua biaya akan ditanggung Kapolda Bengkulu.
“Kapolda juga meminta maaf kepada masyarakat yang menjadi korban atas peristiwa yang terjadi,” kata dia.
Terpisah, Kapolres Kota Lubuklinggau AKBP Chaidir mengatakan pihaknya menyiapkan tiga perempat kekuatan untuk mem-back uppengamanan di lokasi kejadian.
“Polres Lubuklinggau sifatnya siaga satu dengan menyiagakan tiga perempat kekuatan. Namun belum dikirim ke lokasi karena ada jaminan dari warga setempat tidak akan mengganggu kantor kepolisian terdekat,” katanya.
Informasi lain yang berhasil dihimpun, kondisi di Kecamatan Sindang Kelingi dan Binduriang masih mencekam. Warga setempat memblokir jalan dan mengejar, serta melempari setiap kendaraan yang melintas di Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang dan Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi.
Mirisnya, satu truk fuso dan satu pos polisi dibakar warga. Tak lama kemudian, Dandim 0409 Rejang Lebong, Letkol Inf Yanto Kusno turun ke masyarakat melakukan dialog dan menyampaikan permintaan maaf Kapolda Bengkulu. Intensitas aksi warga mulai berangsur membaik. Bahkan, arus lalu lintas Curup-Kota Lubuklinggau yang sempat terhenti, berangsur normal.(azh)
()