Pekan ini Syukur jalani tes darah

Senin, 18 Juni 2012 - 08:15 WIB
Pekan ini Syukur jalani tes darah
Pekan ini Syukur jalani tes darah
A A A
Sindonews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya turun tangan untuk memastikan dugaan keterlibatan Ketua DPC partai Demokrat Luwu, Syukur Bijak dalam kasus penggunaan sabu bersama enam rekannya.

NN bersama Polrestabes Makassar telah berkoordinasi untuk mengambel sampel rambut dan darah Syukur dan enam rekannya sebagai langkah tepat dan akurat dalam penyelidikan kasus yang sempat menuai kontroversi itu.

Kepala BNN Provinsi Sulsel Richard Nainggolan mengungkapkan, pemeriksaan terhadap Syukur itu bisa dilakukan pekan ini. Pemeriksaan ulang tersebut akan difokuskan pada rambut dan darah setelah urine Syukur dinyatakan negatif mengandung unsur zat adiktif.

“Pastinya akan secepatnya kami lakukan pemeriksaan ulang. Bisa pekan ini juga. Bahkan, umpama diminta besok, besok juga kami lakukan,” ujar Richard menjelaskan, Minggu 17 Juni 2012.

Pihaknya sudah menyiapkan tenaga ahli dan peralatan canggih untuk menjawab polemik kasus yang melibatkan orang nomor dua di Kabupaten Luwu itu.

“Kami sudah punya ahli dan alat untuk mengetes rambut dan darah.Yang jelas kami siap kapan saja, tinggal menunggu respons dari tim penyidik Polrestabes Makassar,” kata Richard.

Hal ini ditegaskan Richard Nainggolan merespons pernyataan Kapolda Sulselbar Irjen Pol Mudji Waluyo, Sabtu 16 Juni yang memerintahkan tim penyidik kepolisian untuk berkoordinasi dengan BNN Sulsel untuk mengusut ulang kasus dugaan penggunaan sabu yang diduga dilakukan Syukur dan kawan-kawan. Menurut Richard, dalam Undang-Undang Narkotika, BNN diberi kewenangan melakukan pemeriksaan untuk membuktikan seseorang menyalahgunakan narkoba atau tidak.

Dia mengatakan, hasil pengetesan lewat rambut atau darah memiliki tingkat akurasi dan ketepatan yang lebih tinggi. Bahkan, Richard menjamin bahwa hasil pengujian lewat tes rambut, bisa bertahan lebih lama dibanding urine.

“Menurut tim ahli kami seperti itu.Tes rambut atau darah lebih dipercaya tingkat kebenarannya,” ujar Richard.

Masih menurut Richard, BNN dalam melakukan pemeriksaan nanti akan berlaku profesional. Apapun hasilnya nanti, tidak akan ditutup-tutupi.

“Kami membantu tim penyidik untuk mencari kebenaran dan kami pasti profesional,” ujar dia.

Rencana pemeriksaan ulang terhadap Syukur ini dilakukan lantaran ada sejumlah kejanggalan di balik dibebaskannya dia dari jeratan hukum. Sejumlah pengamat menilai, tidak seharusnya Syukur bebas begitu saja. Apalagi, berdasarkan pernyataan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Erwin Triwanto, Syukur mengaku telah mengonsumsi sabu. Polisi kemudian menyatakan bahwa tes urine Syukur negatif karena Satuan Narkoba Polrestabes yang menangani kasus ini melakukan kesalahan prosedur karena mengambil urine Syukur lewat 24 jam setelah tertangkap.

Sekadar diketahui, Syukur Bijak ditangkap tim Satuan Narkoba bersama enam rekannya, NK,EN,AN,JB,AT,dan SA dalam pengerebekan di perumahan Villa Mutiara, Sabtu 9 Juni sekitar pukul 21.00 WITA. Berdasakan hasil pemeriksaan dan tes urine Satuan Narkoba Polrestabes Makassar, Syukur Bijak dinyatakan negatif menggunakan sabu-sabu. Saat ini status Syukur hanya sebagai saksi dengan wajib lapor. Satu orang yang ditangkap, yakni NK ditetapkan sebagai tersangka.

Terkait rencana pemeriksaan ulang terhadap dirinya ini, Syukur Bijak tidak ingin berkomentar. Syukur menyatakan tidak ingin berkomentar lagi karena itu diperkirakan hanya akan menimbulkan polemik. Sebelumnya, Syukur meluruskan pernyataan Kapolrestabes Makassar yang menyatakan dirinya telah mengakui ikut mengisap barang haram tersebut di depan penyidik. Dia menilai, penangkapan dirinya ada rekayasa politik di baliknya.

Sementara itu, rencana pemeriksaan ulang Syukur Bijak, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Luwu, mendapat perhatian serius dari Partai Demokrat. DPD Demokrat Sulsel akan menyiapkan bantuan hukum kepada Syukur.

Ketua Divisi Informasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel Syamsu Rizal mengatakan, langkah pendampingan itu merupakan bentuk perhatian partai terhadap Syukur.

“Apalagi kalau Pak Syukur sendiri meminta agar didampingi.Tanpa diminta sebenarnya harus kami siapkan,” ujar Syamsu.

Tujuan pendampingan tersebut, lanjut Ical,juga agar proses pemeriksaan yang melibatkan tim kepolisian dan BNN, bisa lebih diawasi oleh banyak pihak.

“Apalagi kalau intervensi itu dibawa-bawa ke ranah politik. Inilah pentingnya kami menyiapkan tim pendamping,” ujar dia.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4579 seconds (0.1#10.140)