Diduga disiksa, kepulangan TKW Cianjur penuh luka
A
A
A
Sindonews.com - Siti Rukmayanti Bisri binti Syarif (18) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) warga Kampung Pasir Galatik, Desa Jayapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, pulang ke Tanah Air dalam keadaan penuh luka. Diduga, luka Siti akibat disiksa majikannya di Saudi Arabia.
Berdasarkan informasi, Siti bekerja dengan majikan bernama Husein Susi dan Aisyah di Kota Madinah, Saudi Arabia. Diaberangkat menjadi TKW pada 2010 menggunakan jasa PT Rajana Palem Putri, Jakarta. Berbagai penyiksaan diduga dialami Siti sejak bekerja di Saudi Arabia selama hampir dua tahun. Kondisi itu membuat Siti menderita berbagai penyakit dan tubuhnya dipenuhi luka. Siti pun memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
Pada Jumat 15 Juni, Siti berhasil mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, pihak keluarga tidak diperbolehkan bertemu karena kondisi Siti cukup parah, sehingga Siti ditemui keluarganya di RS Polri Jakarta. Setelah bertemu, keluarga membawa Siti pulang ke Cianjur dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Menurut Siti, dirinya sering diperlakukan tidak wajar oleh sang majikan. Penyiksaan dilakukan dengan tangan maupun alat ke sekujur tubuhnya.
“Saya tidak tahu penyebabnya saya disiksa,mungkin karena saya kurang begitu mengerti bahasa Arab saat itu,” kata Siti menjelaskan kepada wartawan, Minggu (17/6/2012).
Dia juga menuturkan, selama bekerja di Saudi Arabia hampir 26 bulan, hanya 15 bulan gajinya dibayarkan. Selama di Madinah, Siti mengaku dua kali ke rumah sakit untuk operasi. Biayanya pun ditanggung sendiri.
“Saya ingin Siti kembali sembuh dan kami minta perusahaan bertanggung jawab. Karena saudara saya dari dulu tidak punya penyakit apa-apa. Tapi sepulangnya jadi TKW, adik saya jadi punya penyakit ginjal, dan hati pun sudah hitam,” kata Dian Haerani (37) kakak korban.
Rencananya dalam waktu dekat ini Dian akan melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur. Sementara di Kabupaten Karawang, Komisi D DPRD setempat mendesak Disnakertrans untuk melakukan bantuan hukum terkait Wati, TKW yang meninggal dunia di Arab Saudi lantaran beberapa organ tubuhnya sudah tidak lengkap lagi saat dipulangkan ke Indonesia.
Ketua Komisi D DRPD Kabupaten Karawang Nanda Suhanda menyatakan,mendesak Disnakertrans meminta pada Penyelenggara Pelaksana Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan instansi terkait menelusuri kematian TKW asal Kecamatan Tirtajaya ini. Kepala Disnakertrans KabupatenKarawangRamon Wibawa Laksana enggan memberikan keterangan dan menyerahkan masalah tersebut pada bawahannya. ”Kalau urusan TKI ke Bu Nina saja,” katanya singkat.(azh)
Berdasarkan informasi, Siti bekerja dengan majikan bernama Husein Susi dan Aisyah di Kota Madinah, Saudi Arabia. Diaberangkat menjadi TKW pada 2010 menggunakan jasa PT Rajana Palem Putri, Jakarta. Berbagai penyiksaan diduga dialami Siti sejak bekerja di Saudi Arabia selama hampir dua tahun. Kondisi itu membuat Siti menderita berbagai penyakit dan tubuhnya dipenuhi luka. Siti pun memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
Pada Jumat 15 Juni, Siti berhasil mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, pihak keluarga tidak diperbolehkan bertemu karena kondisi Siti cukup parah, sehingga Siti ditemui keluarganya di RS Polri Jakarta. Setelah bertemu, keluarga membawa Siti pulang ke Cianjur dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Menurut Siti, dirinya sering diperlakukan tidak wajar oleh sang majikan. Penyiksaan dilakukan dengan tangan maupun alat ke sekujur tubuhnya.
“Saya tidak tahu penyebabnya saya disiksa,mungkin karena saya kurang begitu mengerti bahasa Arab saat itu,” kata Siti menjelaskan kepada wartawan, Minggu (17/6/2012).
Dia juga menuturkan, selama bekerja di Saudi Arabia hampir 26 bulan, hanya 15 bulan gajinya dibayarkan. Selama di Madinah, Siti mengaku dua kali ke rumah sakit untuk operasi. Biayanya pun ditanggung sendiri.
“Saya ingin Siti kembali sembuh dan kami minta perusahaan bertanggung jawab. Karena saudara saya dari dulu tidak punya penyakit apa-apa. Tapi sepulangnya jadi TKW, adik saya jadi punya penyakit ginjal, dan hati pun sudah hitam,” kata Dian Haerani (37) kakak korban.
Rencananya dalam waktu dekat ini Dian akan melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur. Sementara di Kabupaten Karawang, Komisi D DPRD setempat mendesak Disnakertrans untuk melakukan bantuan hukum terkait Wati, TKW yang meninggal dunia di Arab Saudi lantaran beberapa organ tubuhnya sudah tidak lengkap lagi saat dipulangkan ke Indonesia.
Ketua Komisi D DRPD Kabupaten Karawang Nanda Suhanda menyatakan,mendesak Disnakertrans meminta pada Penyelenggara Pelaksana Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan instansi terkait menelusuri kematian TKW asal Kecamatan Tirtajaya ini. Kepala Disnakertrans KabupatenKarawangRamon Wibawa Laksana enggan memberikan keterangan dan menyerahkan masalah tersebut pada bawahannya. ”Kalau urusan TKI ke Bu Nina saja,” katanya singkat.(azh)
()