Rekan ditusuk, anggota TNI bakar rumah warga
A
A
A
Sindonews.com - Seorang anggota Yonif 733 Raiders Kodam 16 Pattimura, Prada Usman Laiyan, tewas ditikam sejumlah warga di kawasan Tugu Pahlawan Nasional Dr Leimena, di Desa Poka Kecamatan Baguala Kota Ambon.
Korban tewas dengan luka tusuk di bagian dada. Informasi yang diperoleh dari lokasi kejadian menyebutkan, sebelum terjadi penikaman tersebut, korban bersama sejumlah warga tengah mangkal di Tugu Patung Leimena. Sebagian warga menyebutkan korban bersama warga saat itu tengah mengonsumsi minuman keras (miras).
Saat itulah, sejumlah warga datang dari arah Desa Poka Pantai. Setibanya di Tugu Leimena terjadi kesalahpahaman dan cek-cok antara sejumlah warga dari Desa Poka Pantai dengan Prada Usman bersama teman-temannya itu.
Saat itulah terjadi keributan. Korban berusaha melerai namun ditikam orang tak dikenal. Pelaku penikaman merupakan warga yang datang dari Desa Poka Pantai.
Kematian korban membuat rekan-rekannya dari Yonif 733 Raiders marah, mereka datang ke pemukiman warga. Mereka merusak belasan rumah warga di kawasan Desa Poka Pantai, bahkan tiga rumah warga dibakar. Selain itu, aparat juga merusak pangkalan ojek di kawasan tersebut dan merusak sebuah mobil angkutan kota (angkot) jurusan Poka.
Informasi yang diperoleh, salah seorang dari kelompok Poka Pantai adalah oknum anggota Yonif 732 Banau, Ternate, Kodam 16 Pattimura, Serda MT, yang tengah berada di Ambon. Sumber tersebut mengaku di Kodam 16 Pattimura membenarkan keterlibatan MT dalam peristiwa tersebut. Ia menyatakan, saat ini MT bersama warga lainnya telah melarikan diri.
Sementara Kapendam 16 Pattimura Kolonel Inf Kus Haryono menyatakan, korban tewas ditikam orang tak dikenal. Namun ia membantah pelaku penikaman Prada Usman adalah oknum anggota TNI dari Yonif 732.
“Pelaku penikaman Prada Usman belum diketahui, mereka sudah melarikan diri. Kasus ini sudah kita serahkan ke Polisi untuk pengusutannya, jadi tidak benar kalau korban tewas ditikam anggota TNI,” kata Kus Haryono saat jumpa pers terkait insiden tersebut di Markas Kodam 16 Pattimura, Minggu (17/6/2012).
Ia juga membantah kalau saat kejadian terjadi, korban bersama warga lainnya tengah pesta miras, namun hanya melakukan foto–foto di lokasi Tugu Leimena, yang baru diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Sabtu, 7 Juni lalu.
Ia juga mengakui setelah diketahui Prada Usman tewas, rekan–rekan korban datang dan merusak sejumlah rumah warga di kawasan Desa Poka, tak jauh dari lokasi kejadian.
Peristiwa pengrusakan tersebut menurut Kus Haryono sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara Kodam 16 Pattimura dengan warga yang rumahnya rusak, termasuk pangkalan ojek serta pemilik angkot. Kus Haryono juga menyatakan, Kodam 16 Pattimura menyampaikan permintaan maaf atas kasus perusakan tersebut.
“Terkait pengrusakan rumah dan fasilitas lainnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan Kodam 16 Pattimura menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut,” kata Kus Haryanto.(azh)
Korban tewas dengan luka tusuk di bagian dada. Informasi yang diperoleh dari lokasi kejadian menyebutkan, sebelum terjadi penikaman tersebut, korban bersama sejumlah warga tengah mangkal di Tugu Patung Leimena. Sebagian warga menyebutkan korban bersama warga saat itu tengah mengonsumsi minuman keras (miras).
Saat itulah, sejumlah warga datang dari arah Desa Poka Pantai. Setibanya di Tugu Leimena terjadi kesalahpahaman dan cek-cok antara sejumlah warga dari Desa Poka Pantai dengan Prada Usman bersama teman-temannya itu.
Saat itulah terjadi keributan. Korban berusaha melerai namun ditikam orang tak dikenal. Pelaku penikaman merupakan warga yang datang dari Desa Poka Pantai.
Kematian korban membuat rekan-rekannya dari Yonif 733 Raiders marah, mereka datang ke pemukiman warga. Mereka merusak belasan rumah warga di kawasan Desa Poka Pantai, bahkan tiga rumah warga dibakar. Selain itu, aparat juga merusak pangkalan ojek di kawasan tersebut dan merusak sebuah mobil angkutan kota (angkot) jurusan Poka.
Informasi yang diperoleh, salah seorang dari kelompok Poka Pantai adalah oknum anggota Yonif 732 Banau, Ternate, Kodam 16 Pattimura, Serda MT, yang tengah berada di Ambon. Sumber tersebut mengaku di Kodam 16 Pattimura membenarkan keterlibatan MT dalam peristiwa tersebut. Ia menyatakan, saat ini MT bersama warga lainnya telah melarikan diri.
Sementara Kapendam 16 Pattimura Kolonel Inf Kus Haryono menyatakan, korban tewas ditikam orang tak dikenal. Namun ia membantah pelaku penikaman Prada Usman adalah oknum anggota TNI dari Yonif 732.
“Pelaku penikaman Prada Usman belum diketahui, mereka sudah melarikan diri. Kasus ini sudah kita serahkan ke Polisi untuk pengusutannya, jadi tidak benar kalau korban tewas ditikam anggota TNI,” kata Kus Haryono saat jumpa pers terkait insiden tersebut di Markas Kodam 16 Pattimura, Minggu (17/6/2012).
Ia juga membantah kalau saat kejadian terjadi, korban bersama warga lainnya tengah pesta miras, namun hanya melakukan foto–foto di lokasi Tugu Leimena, yang baru diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Sabtu, 7 Juni lalu.
Ia juga mengakui setelah diketahui Prada Usman tewas, rekan–rekan korban datang dan merusak sejumlah rumah warga di kawasan Desa Poka, tak jauh dari lokasi kejadian.
Peristiwa pengrusakan tersebut menurut Kus Haryono sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara Kodam 16 Pattimura dengan warga yang rumahnya rusak, termasuk pangkalan ojek serta pemilik angkot. Kus Haryono juga menyatakan, Kodam 16 Pattimura menyampaikan permintaan maaf atas kasus perusakan tersebut.
“Terkait pengrusakan rumah dan fasilitas lainnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan Kodam 16 Pattimura menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut,” kata Kus Haryanto.(azh)
()