Mobil masuk jurang, 9 tewas, 7 luka
A
A
A
Sindonews.com - Sembilan warga Desa Turus, Kecamatan Kemiri, Purworejo, Jawa Tengah, tewas mengenaskan setelah mobil yang mereka tumpangi terjun ke jurang. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, Senin 11 Juni 2012 kemarin.
Para korban adalah rombongan warga yang hendak membuat kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Begitu parahnya, kecelakaan tunggal ini juga menyebabkan tujuh penumpang lainnya luka berat.
Hingga tadi malam delapan korban luka masih menjalani perawatan di RSUD Saras Husada Purworejo. Dari sembilan korban tewas, tujuh di antaranya meninggal di lokasi kejadian.
Satu korban lainnya tewas saat dilarikan ke rumah sakit dan korban terakhir meninggal ketika dirawat di RSUD Saras Husada. Korban-korban tewas adalah Tuwarno (60), Sudarminah (60), Besar (80), Disem (70), Sukamin (55), Turiman (40), Yatinah (75), Barsih (40), dan Sumarni (45).
Korban terakhir adalah Sumarni yang meninggal petang kemarin. Korban luka berat adalah Hadi Nahrowi (47), pemilik mobil Hijet 1000 nahas tersebut. Tujuh korban luka adalah Hadi Waryono (37), Winsiyati (37), Dwi Astuti (23), Jumaisah (40), Misyati (49), Roisah (50), dan Ririn (2).
Seluruh korban baik meninggal maupun luka merupakan warga RT 01 dan RT 02,RW II, Dusun Karangturi, Desa Turus. Semua korban yang meninggal sudah dibawa oleh pihak keluarganya dan sebagian sudah langsung dimakamkan.
Kecelakaan maut ini terjadi saat mobil Hijet 1000 bernomor polisi AA 8693 DC ditumpangi satu rombongan terdiri atas 17 warga. Mereka bersama-sama berniat ingin melakukan pendaftaran e-KTP di Alun-alun Kota Purworejo.
Rombongan berangkat dari Dusun Karangturi pukul 07.00 WIB. Setelah 500 meter berjalan dari kampung, mobil oleng saat melewati tikungan tajam. Laju mobil lawas warna biru tersebut semakin tak terkendali dan langsung terjun ke dalam jurang sedalam sekitar 25meter. Beberapa warga yang mengevakuasi menemukan tujuh tetangga mereka tewas di dasar jurang.
"Mobil sempat menerjang rumpun bambu,bergulingguling menghantam gundukan tanah liat dan beberapa pohon lalu terjun ke jurang. Kondisi mobil sampai ringsek," kata Subagyo, seorang warga Dusun Karangturi, Senin 11 Juni 2012 kemarin.
Saksi mata lain, Sumailun, 40, mengatakan, sesaat sebelum kejadian,mobil itu sempat melintas di depan rumahnya. Tak lama berselang, dia mendengar orang yang berada di dalam mobil berteriak-teriak saat kendaraan melewati turunan. Selang beberapa saat terdengar benturan yang cukup keras.
"Saya langsung cari tahu, ternyata mobil itu sudah berada di jurang, lalu warga lain berdatangan," tuturnya.
Akibat kejadian ini, Camat Kemiri Sudaryono akan mengevaluasi ulang proses rekam data e-KTP untuk desa dengan medan berat. Kasat Lantas Polres Purworejo AKP Suyoto mengatakan, kecelakaan tunggal tersebut diduga akibat rem mobil tidak berfungsi alias blong. Namun untuk penyebab pasti, polisi masih melakukan penyelidikan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Naufal Yahya mengatakan, insiden tersebut terjadi karena muatan mobil melebihi kapasitas. Pihaknya langsung mengirim tim penyidik ke lokasi kejadian. Tim akan berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Purworejo untuk langkah-langkah selanjutnya. (san)
Para korban adalah rombongan warga yang hendak membuat kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Begitu parahnya, kecelakaan tunggal ini juga menyebabkan tujuh penumpang lainnya luka berat.
Hingga tadi malam delapan korban luka masih menjalani perawatan di RSUD Saras Husada Purworejo. Dari sembilan korban tewas, tujuh di antaranya meninggal di lokasi kejadian.
Satu korban lainnya tewas saat dilarikan ke rumah sakit dan korban terakhir meninggal ketika dirawat di RSUD Saras Husada. Korban-korban tewas adalah Tuwarno (60), Sudarminah (60), Besar (80), Disem (70), Sukamin (55), Turiman (40), Yatinah (75), Barsih (40), dan Sumarni (45).
Korban terakhir adalah Sumarni yang meninggal petang kemarin. Korban luka berat adalah Hadi Nahrowi (47), pemilik mobil Hijet 1000 nahas tersebut. Tujuh korban luka adalah Hadi Waryono (37), Winsiyati (37), Dwi Astuti (23), Jumaisah (40), Misyati (49), Roisah (50), dan Ririn (2).
Seluruh korban baik meninggal maupun luka merupakan warga RT 01 dan RT 02,RW II, Dusun Karangturi, Desa Turus. Semua korban yang meninggal sudah dibawa oleh pihak keluarganya dan sebagian sudah langsung dimakamkan.
Kecelakaan maut ini terjadi saat mobil Hijet 1000 bernomor polisi AA 8693 DC ditumpangi satu rombongan terdiri atas 17 warga. Mereka bersama-sama berniat ingin melakukan pendaftaran e-KTP di Alun-alun Kota Purworejo.
Rombongan berangkat dari Dusun Karangturi pukul 07.00 WIB. Setelah 500 meter berjalan dari kampung, mobil oleng saat melewati tikungan tajam. Laju mobil lawas warna biru tersebut semakin tak terkendali dan langsung terjun ke dalam jurang sedalam sekitar 25meter. Beberapa warga yang mengevakuasi menemukan tujuh tetangga mereka tewas di dasar jurang.
"Mobil sempat menerjang rumpun bambu,bergulingguling menghantam gundukan tanah liat dan beberapa pohon lalu terjun ke jurang. Kondisi mobil sampai ringsek," kata Subagyo, seorang warga Dusun Karangturi, Senin 11 Juni 2012 kemarin.
Saksi mata lain, Sumailun, 40, mengatakan, sesaat sebelum kejadian,mobil itu sempat melintas di depan rumahnya. Tak lama berselang, dia mendengar orang yang berada di dalam mobil berteriak-teriak saat kendaraan melewati turunan. Selang beberapa saat terdengar benturan yang cukup keras.
"Saya langsung cari tahu, ternyata mobil itu sudah berada di jurang, lalu warga lain berdatangan," tuturnya.
Akibat kejadian ini, Camat Kemiri Sudaryono akan mengevaluasi ulang proses rekam data e-KTP untuk desa dengan medan berat. Kasat Lantas Polres Purworejo AKP Suyoto mengatakan, kecelakaan tunggal tersebut diduga akibat rem mobil tidak berfungsi alias blong. Namun untuk penyebab pasti, polisi masih melakukan penyelidikan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Naufal Yahya mengatakan, insiden tersebut terjadi karena muatan mobil melebihi kapasitas. Pihaknya langsung mengirim tim penyidik ke lokasi kejadian. Tim akan berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Purworejo untuk langkah-langkah selanjutnya. (san)
()