Jelang eksekusi, Agustinus minta bantuan Dadang
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku pembunuhan Bos Sekuriti Red Guard, Agustinus Otniel Maitimu (43), mengaku tidak sendirian mengeksekusi Husein Witarja Komara. Agustinus meminta bantuan Dadang Solihin dengan mengupah sebesar Rp2 juta.
Kasubag Humas Polrestabes Bandung AKP Rosdiana mengatakan, pada 25 April, Agustinus bertemu dengan tersangka Dadang dan menyerahkan uang sebesar Rp2 juta untuk membantunya. Pada 27 April, keduanya lalu melakukan pengecekan ke rumah kontrakan korban di Jalan Pudak No 15, Kota Bandung.
Selanjutnya, pada 3 Mei sekira pukul 16.30 WIB, Agustinus menerima telepon dari mantan mertua korban berinisial CG untuk datang ke rumahnya di Jalan Kapten Tendean No.55, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Bandung.
“Agustinus disuruh ke rumahnya karena merasa khawatir akan keselamatan Inggrid yang besok akan ke pengadilan bersama korban (Husein),” ungkap Rosdiana menjelaskan kepada wartawan di Bandung, Jumat (8/6/2012).
Akhirnya, Agustinus memutuskan untuk menawarkan diri untuk mengawal Inggrid ke persidangan. Di hari yang sama, Dasol mempertemukan Agustinus dan sang calon eksekutor HE alias SPOK. Dalam pembicaraannya, SPOK menyanggupi membunuh korban dengan cara membacok asalkan diberi imbalan Rp5 juta.
Dalam perjalanan pulang, SPOK akhirnya diberi imbalan Rp3.750.000 sebagai uang muka. Namun, tekanan mulai muncul ketika Inggrid secara terus menerus menelepon Agustinus untuk menanyakan kapan korban akan dibunuh.
“Tertekan, akhirnya Agustinus memutuskan membunuh korban pada besoknya (Jumat 4 Mei 2012)," sebutnya.
Di hari penembakan, akhirnya Agustinus memutuskan menghabisi korban dengan tangannya sendiri tanpa dibantu orang lain.(azh)
Kasubag Humas Polrestabes Bandung AKP Rosdiana mengatakan, pada 25 April, Agustinus bertemu dengan tersangka Dadang dan menyerahkan uang sebesar Rp2 juta untuk membantunya. Pada 27 April, keduanya lalu melakukan pengecekan ke rumah kontrakan korban di Jalan Pudak No 15, Kota Bandung.
Selanjutnya, pada 3 Mei sekira pukul 16.30 WIB, Agustinus menerima telepon dari mantan mertua korban berinisial CG untuk datang ke rumahnya di Jalan Kapten Tendean No.55, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Bandung.
“Agustinus disuruh ke rumahnya karena merasa khawatir akan keselamatan Inggrid yang besok akan ke pengadilan bersama korban (Husein),” ungkap Rosdiana menjelaskan kepada wartawan di Bandung, Jumat (8/6/2012).
Akhirnya, Agustinus memutuskan untuk menawarkan diri untuk mengawal Inggrid ke persidangan. Di hari yang sama, Dasol mempertemukan Agustinus dan sang calon eksekutor HE alias SPOK. Dalam pembicaraannya, SPOK menyanggupi membunuh korban dengan cara membacok asalkan diberi imbalan Rp5 juta.
Dalam perjalanan pulang, SPOK akhirnya diberi imbalan Rp3.750.000 sebagai uang muka. Namun, tekanan mulai muncul ketika Inggrid secara terus menerus menelepon Agustinus untuk menanyakan kapan korban akan dibunuh.
“Tertekan, akhirnya Agustinus memutuskan membunuh korban pada besoknya (Jumat 4 Mei 2012)," sebutnya.
Di hari penembakan, akhirnya Agustinus memutuskan menghabisi korban dengan tangannya sendiri tanpa dibantu orang lain.(azh)
()