Eksekutor Bos Sekuriti dibayar perhiasan emas
A
A
A
Sindonews.com - Dalam penyelidikan polisi, Inggrid Gunawan (33), otak pembunuh bos sekuriti Red Guard Husein Komara (42) bertemu sang eksekutor Agustinus Otniel Maitimu (43) di Paskal Hypersquare, Bandung.
Kasubag Humas Polrestabes Bandung AKP Rosdiana mengatakan, pertemuan Ingrid dengan Agustinus untuk mencari jalan keluar atas teror yang diterima Inggrid dari mantan suaminya, Husein. Inggrid mengaku berseteru dengan Husein mengenai hak asuh atas anaknya hasil pernikahannya selama ini.
“Awal April, Inggrid dan Agustinus bertemu di Paskal Hypersquare untuk mencari jalan keluar atas teror yang diterimanya,” ujar Kasubag Humas Polrestabes Bandung AKP Rosdiana, Jumat (8/6/2012).
Keesokan harinya, kedua pelaku kembali bertemu di sebuah tempat karaoke di Ciwalk. Dalam kesempatan itu, Agustinus meminta Inggrid untuk menyerahkan uang Rp10 juta sebagai jasa konsultasi.
“Pertemuan itu membuahkan kesepakatan. Korban (Husein) akan dianiaya atau dibunuh. Jika dibunuh, Agustinus meminta bayaran Rp200 juta,” tandasnya.
Uang sebesar itu disanggupi oleh Inggrid. Selain itu, dalam kesepakatan ini, Agustinus menjanjikan jika kasus pembunuhan terbongkar, Inggrid tidak akan dilibatkan. Transaksi pun dimulai, saat transaksi uang muka di halaman RS Boromeus, Inggrid menyerahkan beberapa perhiasannya.
“Inggrid menyerahkan perhiasannya untuk uang muka. Setelah perhiasan dijual oleh Agustinus, dia mengaku mendapatkan uang Rp 110juta, padahal sebenarnya perhiasan itu laku sampai Rp125 juta,” katanya.
Sedangkan sisa uang Rp90 juta, Inggrid menjanjikannya usai sang mantan suami telah dibunuh oleh Agustinus.(azh)
Kasubag Humas Polrestabes Bandung AKP Rosdiana mengatakan, pertemuan Ingrid dengan Agustinus untuk mencari jalan keluar atas teror yang diterima Inggrid dari mantan suaminya, Husein. Inggrid mengaku berseteru dengan Husein mengenai hak asuh atas anaknya hasil pernikahannya selama ini.
“Awal April, Inggrid dan Agustinus bertemu di Paskal Hypersquare untuk mencari jalan keluar atas teror yang diterimanya,” ujar Kasubag Humas Polrestabes Bandung AKP Rosdiana, Jumat (8/6/2012).
Keesokan harinya, kedua pelaku kembali bertemu di sebuah tempat karaoke di Ciwalk. Dalam kesempatan itu, Agustinus meminta Inggrid untuk menyerahkan uang Rp10 juta sebagai jasa konsultasi.
“Pertemuan itu membuahkan kesepakatan. Korban (Husein) akan dianiaya atau dibunuh. Jika dibunuh, Agustinus meminta bayaran Rp200 juta,” tandasnya.
Uang sebesar itu disanggupi oleh Inggrid. Selain itu, dalam kesepakatan ini, Agustinus menjanjikan jika kasus pembunuhan terbongkar, Inggrid tidak akan dilibatkan. Transaksi pun dimulai, saat transaksi uang muka di halaman RS Boromeus, Inggrid menyerahkan beberapa perhiasannya.
“Inggrid menyerahkan perhiasannya untuk uang muka. Setelah perhiasan dijual oleh Agustinus, dia mengaku mendapatkan uang Rp 110juta, padahal sebenarnya perhiasan itu laku sampai Rp125 juta,” katanya.
Sedangkan sisa uang Rp90 juta, Inggrid menjanjikannya usai sang mantan suami telah dibunuh oleh Agustinus.(azh)
()