247 bangunan di Sukabumi rusak pascagempa

Rabu, 06 Juni 2012 - 09:07 WIB
247 bangunan di Sukabumi rusak pascagempa
247 bangunan di Sukabumi rusak pascagempa
A A A
Sindonews.com - Pascagempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) yang melanda Kabupaten Sukabumi, Senin (4/6), mengakibatkan 247 bangunan mengalami kerusakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi mencatat, ratusan bangunan rusak tersebar di delapan kecamatan yakni Kecamatan Cidolog, Tegalbuleud, Pabuaran, Sagaranten, Simpenan, Palabuhanratu, Ciemas, dan Parungkuda. Kerusakan terbanyak berada di Kecamatan Cidolog.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sukabumi Usman Susilo mengatakan, sampai pukul 16.00 WIB jumlah bangunan yang rusak dilaporkan sebanyak 247 unit dengan kategori 167 rusak ringan, 69 rusak berat,dan 11 rumah rusak berat.

”Jumlah tersebut masih sementara karena kami masih melakukan pencocokan data. Tidak menutup kemungkinan angka ini akan bertambah,” kata Usman kemarin.

Menurut dia, pendataan ini dilakukan selama tiga hari terhitung sejak bencana terjadi. Prosesnya melibatkan puluhan personel tim reaksi cepat BPBD maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi Tatang menambahkan, pihaknya belum melakukan penghitungan jumlah kerugian. Saat ini pihaknya masih fokus pada pendataan korban dan kerusakan. ”Untuk pemenuhan kebutuhan makan, kami sudah mengirimkan bantuan,” ujarnya.

Sementara itu, BNPB menyatakan, sebanyak 95,7 persen penduduk rawan terkena terutama mereka yang berada di Pulau Jawa. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sekitar 95,7 persen atau 227,4 juta penduduk yang tersebar di 233 kabupaten dan kota rentan mengalami bencana dengan tingkat bahaya tinggi, sedang, dan rendah.

”Dari 227,4 juta jiwa, 5 juta jiwa rawan tsunami, 60,9 juta banjir, 49,96 juta jiwa kebakaran hutan,115,7 juta jiwa puting beliung, 225,5 jiwa rawan kekeringan, 229,6, juta jiwa rawan longsor,dan erupsi gunung merapi 3,85 juta jiwa. Indonesia menempati jumlah penduduk terbesar yang rawan tsunami,” ujarnya.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2706 seconds (0.1#10.140)