Bonek tewas, tim khusus Polda Jatim diterjunkan
Bonek tewas, tim khusus Polda Jatim diterjunkan
A
A
A
Sindonews.com - Polisi terus menyelidi kematian bondo nekad (Bonek) atau suporter Persebaya, Purwo Adi Utomo atau akrab disapa Tommy. Polda Jawa Timur (Jatim) membentuk Tim Khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tim itu bekerja untuk mencari kebenaran terkait tindakkan polisi saat melakukan pengamanan dalam laga Persebaya Surabaya versus Persija Jakarta sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau tidak.
"Tadi pagi tim itu dibentuk. Dalam Tim yang mencakup seluruh kesatuan di Polda Jatim ini sudah bekerja mulai hari ini bersama dari pihak Polretabes Surabaya," papar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib kepada Wartawan di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (04/06/2012).
Ia juga mengatakan, Tim tersebut akan mengusut tuntas insiden tersebut dimulai dengan SOP penjagaan. "Hasilnya kita tunggu tim itu," tandasnya.
Hilman menjelaskan, dalam berbagai pertandingan, Polisi memang wajib menjaga stabilitas keamanan. Diantaranya, adalah sterilisasi lapangan dan stadion dari benda-benada asing seperti petasan, kayu, batu hingga botol kaca. Termasuk melakukan pemeriksaan kepada penontong ketika hendak masuk ke dalam stadion.
Termasuk saat pertandingan berlangsung, Polisi wajib membaur dengan penonton salah satunya dilakukan dengan petugas yang berpakaian preman.
"Sebisa mungkin lebih ke cara persuasif atau kekeluargaan," paparnya.
Terkait insiden di Gelora 10 November, saat itu polisi melakukan tembakkan gas air mata, Hilam mengaku masih menunggu hasil penyelidikkan tim khusus yang dibentuk oleh Polda Jatim itu.
"Untuk itu kita bentuk tim ini guna mencari kebenarannya. Tunggu kesimpulan tim saja," katanya.
Hilman juga menjamin, kericuhan seporter saat laga di Surabaya tidak akan merembet ke kota lain. Pasalnya, Polda Jatim tak bakal memperketat pemberian izin pertandingan sepak bola di kawasan Jatim.
"Tidak ada perlakuan pengetatan pemberian izin. Bila pemerintah Daerah mengeluarkan izin pertandingan, kami pun akan menjaganya," ucapnya.(azh)
Tim itu bekerja untuk mencari kebenaran terkait tindakkan polisi saat melakukan pengamanan dalam laga Persebaya Surabaya versus Persija Jakarta sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau tidak.
"Tadi pagi tim itu dibentuk. Dalam Tim yang mencakup seluruh kesatuan di Polda Jatim ini sudah bekerja mulai hari ini bersama dari pihak Polretabes Surabaya," papar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib kepada Wartawan di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (04/06/2012).
Ia juga mengatakan, Tim tersebut akan mengusut tuntas insiden tersebut dimulai dengan SOP penjagaan. "Hasilnya kita tunggu tim itu," tandasnya.
Hilman menjelaskan, dalam berbagai pertandingan, Polisi memang wajib menjaga stabilitas keamanan. Diantaranya, adalah sterilisasi lapangan dan stadion dari benda-benada asing seperti petasan, kayu, batu hingga botol kaca. Termasuk melakukan pemeriksaan kepada penontong ketika hendak masuk ke dalam stadion.
Termasuk saat pertandingan berlangsung, Polisi wajib membaur dengan penonton salah satunya dilakukan dengan petugas yang berpakaian preman.
"Sebisa mungkin lebih ke cara persuasif atau kekeluargaan," paparnya.
Terkait insiden di Gelora 10 November, saat itu polisi melakukan tembakkan gas air mata, Hilam mengaku masih menunggu hasil penyelidikkan tim khusus yang dibentuk oleh Polda Jatim itu.
"Untuk itu kita bentuk tim ini guna mencari kebenarannya. Tunggu kesimpulan tim saja," katanya.
Hilman juga menjamin, kericuhan seporter saat laga di Surabaya tidak akan merembet ke kota lain. Pasalnya, Polda Jatim tak bakal memperketat pemberian izin pertandingan sepak bola di kawasan Jatim.
"Tidak ada perlakuan pengetatan pemberian izin. Bila pemerintah Daerah mengeluarkan izin pertandingan, kami pun akan menjaganya," ucapnya.(azh)
()
Explore More