Kronologis aksi pemukulan Bupati Mamuju
A
A
A
Sindonews.com - Pemukulan yang dilakukan oleh Bupati Mamuju terhadap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat disesalkan oleh banyak pihak.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulbar, AM Natsir Nawawi mencoba menuturkan kronologis aksi pemukulan tersebut. Menurut Natsir, kronologis kejadian versi Fendra yakni berawal saat Fendra sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Majene diundang ke rujab Bupati Mamuju pada hari Rabu 30 Mei lalu. Dia datang ke bersama tiga orang rekannya sekitar pukul 12.00 WITA.
Tanpa menceritakan detail penyebab, Natsir menuturkan Suhardi Duka dan Fendra adu mulut. Dan berakhir dengan pemukulan terhadap Fendra.
"Saat bertengkar mulut itu, menurut Fendra, Suhardi masuk ke kamarnya untuk mengambil pistol. Fendra menceritakan kepada saya, Suhardi bermaksud menamparnya. Tapi, dia menangkis tamparan tersebut. Lalu, kemudian Suhardi melanjutkan dengan memukulkan pistol ke wajah Fendra. Saya meminta agar Fendra melakukan visum terhadap luka bekas pemukulan itu. Tiga orang yang menemani Fendra itu juga siap bersaksi di polisi," ujar Natsir, Minggu (3/6/2012).(azh)
Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulbar, AM Natsir Nawawi mencoba menuturkan kronologis aksi pemukulan tersebut. Menurut Natsir, kronologis kejadian versi Fendra yakni berawal saat Fendra sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Majene diundang ke rujab Bupati Mamuju pada hari Rabu 30 Mei lalu. Dia datang ke bersama tiga orang rekannya sekitar pukul 12.00 WITA.
Tanpa menceritakan detail penyebab, Natsir menuturkan Suhardi Duka dan Fendra adu mulut. Dan berakhir dengan pemukulan terhadap Fendra.
"Saat bertengkar mulut itu, menurut Fendra, Suhardi masuk ke kamarnya untuk mengambil pistol. Fendra menceritakan kepada saya, Suhardi bermaksud menamparnya. Tapi, dia menangkis tamparan tersebut. Lalu, kemudian Suhardi melanjutkan dengan memukulkan pistol ke wajah Fendra. Saya meminta agar Fendra melakukan visum terhadap luka bekas pemukulan itu. Tiga orang yang menemani Fendra itu juga siap bersaksi di polisi," ujar Natsir, Minggu (3/6/2012).(azh)
()