Operasi yustisi, petugas razia tempat hiburan malam
A
A
A
Sindonews.com - Tim Yustisi Penyakit Masyarakat (Pekat) berhasil menjaring anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota polisi di kafe dan penginapan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam operasi yang digelar Sabtu malam, 2 Juni 2012, tim menangkap tiga pasangan mesum serta warga tanpa identitas. Tim yang terdiri Polisi Militer, kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tersebut menananyakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu Tanda Anggota (KTA) para pengunjung di Cafe Gope di Simpang Stasiun, Bukittinggi, Sumbar.
Bila mengaku sebagai anggota TNI dan Polisi, Polisi Militer menanyakan KTA kepada pengunjung tersebut. Salah seorang pengunjung mengaku anggota kepolisian di Cafe Sunset di Jalan Yos Sudarso Bukittinggi. Anggota polisi ini digiring ke Propam Polres Bukittinggi untuk dimintai keterangan karena bertugas di Polres Limapuluh Kota tetapi berada di kota Bukittinggi tanpa dapat menunjukkan surat izin atasan.
Kepala Satpol PP Bukittinggi, Syafnir mengatakan petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, PM, Polres Bukittinggi, TNI, Kejaksaan dan Keimigrasian. Tim gabungn ini sengaja memindak tegas pengunjung cafe, penginapan dan kedai minuman yang tidak dapat memperlihatkan identitas mereka.
"Tim yustisi kali ini beranggotakan lebih lengkap dari biasanya. Karena juga melibatkan petugas keimigrasian untuk memeriksa paspor pengunjung turis asing," papar Syafnir menjelaskan kepada wartawan, Minggu (3/6/2012).
Dalam razia ini, selain menjaring aparat, Tim Gabungan juga manangkap tiga pasangan mesum serta tidak memiliki kartu identitas di Penginapan Jalan Pesanggrahan. Mereka dibawa ke kantor Satpol PP Kota Bukittinggi untuk dimintai keterangan.
Razia pekat ini disinyalir telah bocor. Karena di beberapa kafe yang dirazia langsung sepi saat Tim Yustisi datang.
"Kalau razia ini tidak bocor, pasti banyak yang terjaring razia. hari biasanya tempat-tempat tersebut pasti ramai," ujar Romi, salah seorang warga di sekitar kafe.(azh)
Dalam operasi yang digelar Sabtu malam, 2 Juni 2012, tim menangkap tiga pasangan mesum serta warga tanpa identitas. Tim yang terdiri Polisi Militer, kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tersebut menananyakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu Tanda Anggota (KTA) para pengunjung di Cafe Gope di Simpang Stasiun, Bukittinggi, Sumbar.
Bila mengaku sebagai anggota TNI dan Polisi, Polisi Militer menanyakan KTA kepada pengunjung tersebut. Salah seorang pengunjung mengaku anggota kepolisian di Cafe Sunset di Jalan Yos Sudarso Bukittinggi. Anggota polisi ini digiring ke Propam Polres Bukittinggi untuk dimintai keterangan karena bertugas di Polres Limapuluh Kota tetapi berada di kota Bukittinggi tanpa dapat menunjukkan surat izin atasan.
Kepala Satpol PP Bukittinggi, Syafnir mengatakan petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, PM, Polres Bukittinggi, TNI, Kejaksaan dan Keimigrasian. Tim gabungn ini sengaja memindak tegas pengunjung cafe, penginapan dan kedai minuman yang tidak dapat memperlihatkan identitas mereka.
"Tim yustisi kali ini beranggotakan lebih lengkap dari biasanya. Karena juga melibatkan petugas keimigrasian untuk memeriksa paspor pengunjung turis asing," papar Syafnir menjelaskan kepada wartawan, Minggu (3/6/2012).
Dalam razia ini, selain menjaring aparat, Tim Gabungan juga manangkap tiga pasangan mesum serta tidak memiliki kartu identitas di Penginapan Jalan Pesanggrahan. Mereka dibawa ke kantor Satpol PP Kota Bukittinggi untuk dimintai keterangan.
Razia pekat ini disinyalir telah bocor. Karena di beberapa kafe yang dirazia langsung sepi saat Tim Yustisi datang.
"Kalau razia ini tidak bocor, pasti banyak yang terjaring razia. hari biasanya tempat-tempat tersebut pasti ramai," ujar Romi, salah seorang warga di sekitar kafe.(azh)
()