TKW Cianjur tewas dianiaya anak majikan

Kamis, 31 Mei 2012 - 08:21 WIB
TKW Cianjur tewas dianiaya anak majikan
TKW Cianjur tewas dianiaya anak majikan
A A A
Sindonews.com - Aminah binti Uyum Madtasik (43), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Cipiit Tegal Limus, RT 02/05 Desa Sukarama, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, dikabarkan meninggal dunia saat bekerja Riyadh, Arab Saudi.

Aminah diduga meninggal dunia setelah dianiaya anak majikannya. Hal itu keterangan yang tertera pada isi surat dari Kantor Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrnas) Sumitra melalui Kasi Bina Lembaga Usaha KetenagakerjaanAhmad Ubaidillah membenarkan adanya kabar TKW asal Cianjur yang meninggal dunia tersebut.

“Penyebab kematiannya karena tindak penganiayaan. Katanya oleh anak majikan, sebagaimana isi surat dari pihak Kemenlu,namun kronologis kasusnya tidak dijelaskan secara detil dalam surat itu,” ungkap Ubai menjelaskan, Rabu 30 Mei 2012.

Menurut dia, korban meninggal pada 1 Mei 2012 karena mengalami luka cukup serius di bagian tubuh.Aparat penegak hukum dan pihak otoritas setempat, saat ini masih melakukan penyelidikan atas kasus penganiayaan tersebut.

Ubai juga sudah menyampaikan kabar duka tersebut kepada keluarga korban.Pihak dinas akan membantu memfasilitasi upaya keluarga korban apabila menginginkan jenazah korban dipulangkan ke kampung halamannya, termasuk langkah hukum dari pihak korban terhadap pelaku.

“Kami juga akan membantu memfasilitasi keluarga korban agar dapat memperoleh hak-hak korban,” ujarnya.

Sementara berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun dari pihak keluarga korban, Aminah berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi buruh migran pada 9 Juni 2011 melalui PT Amira Pratama. Selama di Arab Saudi, korban bekerja di rumah Ibrahim Abdulloh Al Dziyad di Kota Al Jaouf.

Neni Kurniasih (24) anak Aminah, mengaku, tidak mendapatkan firasat buruk sebelum mendengar kabar ibunya meninggal. Namun, sebelum ibunya dikabarkan meninggal dunia, dia sempat berbicara melalui sambungan telepon.

“Sekitar Januari 2012, saya sempat ditelepon mama. Saat itu mama meminta saya agar membantu mendoakannya agar anak majikannya tidak galak,” kata Neni saat ditemui di rumah duka.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5382 seconds (0.1#10.140)