Sopir truk mengamuk di Merak
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan sopir truk ekspedisi mengamuk di Pelabuhan Merak, pukul 20.30 WIB, tadi malam, Minggu 27 Mei 2012. Para sopir merusak tempat pembelian tiket, kantor pengendali keamanan, serta menggulingkan beberapa mobil derek.
Akibatnya, pelayanan di Pelabuhan Merak lumpuh. Menurut informasi, kerusuhan terjadi karena para sopir kecewa dengan pihak keamanan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang memberlakukan jalur tembak kepada kendaraan dengan syarat membayar Rp50.000. Jalur tembak yang dimaksud adalah mendapat perlakuan istimewa dengan mendahulukan mereka, sementara truk yang lain masih mengantre panjang.
“Sampai pukul 23.00 WIB masih berlangsung,” kata satpam PT ASDP Merak, Dedi menjelaskan.
Sementara itu, Asep, kernet truk mengungkapkan para sopir kecewa karena sudah satu hari mereka mengantre di jalan tol dan hingga saat ini belum bisa memasuki kapal. Sementara ada sejumlah truk yang masuk melalui jalur tembak.
“Kami kecewa dengan pihak keamanan karena ada jalur tembak,” ujar Asep.
Kapolda Banten Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengaku telah mengamankan 11 sopir yang diduga melakukan perusakan.“ Kami juga telah memeriksa saksi dan sejumlah satpam,” terangnya.
Sejak pukul 01.00 WIB Minggu dini hari ribuan truk yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami antrean panjang hingga 15 kilometer. Ekor antrean truk berada di gerbang tol Cilegon Barat. Hingga pukul 14.35 WIB, antrean masih berada di kilometer 93.500 atau sekitar 12 kilometer dari Pelabuhan Merak.
Pelaksana Harian (Plh) Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Didi Juliansyah menjelaskan, antrean terjadi karena adanya penutupan dermaga II sehingga dermaga yang beroperasi hanya empat.
Penutupan dermaga ini, kata dia karena sedang dilakukan perbaikan jembatan penghubung dan penahan kapal saat bersandar. Perbaikan ini perlu dilakukan karena untuk persiapan menghadapi penumpang arus mudik Lebaran tahun ini.
“Perbaikan dermaga II membutuhkan waktu 11 hari sejak penutupan dilakukan pada Selasa (22/5),” katanya.
Selanjutnya, antrean terjadi karena adanya peningkatan volume kendaraan, khususnya truk ekspedisi sebanyak lima persen dari rata-rata per hari sebanyak 3.000 truk.
Adanya peningkatan ini karena banyaknya pengiriman barang dari Pulau Jawa ke Sumatera menjelang bulan puasa.
“Kalau kami rata-ratakan peningkatannya sebesar 5 persen dari hari biasanya,” ungkapnya.
Didi meyakinkan, antrean panjang truk akan dapat teratasi pada Selasa 29 Mei nanti. PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak telah menyiapkan 23–24 kapal roll on-roll off (ro-ro) setiap harinya. Sebab empat dermaga yang ada bisa mengoperasikan enam kapal.
Data PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, dari 22 kapal yang telah dioperasikan sejak Sabtu 26 Mei hingga kemarin pagi, telah terangkut sebanyak 780 roda dua, 1.480 mobil pribadi, 209 bus, dan 2.195 truk.(azh)
Akibatnya, pelayanan di Pelabuhan Merak lumpuh. Menurut informasi, kerusuhan terjadi karena para sopir kecewa dengan pihak keamanan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang memberlakukan jalur tembak kepada kendaraan dengan syarat membayar Rp50.000. Jalur tembak yang dimaksud adalah mendapat perlakuan istimewa dengan mendahulukan mereka, sementara truk yang lain masih mengantre panjang.
“Sampai pukul 23.00 WIB masih berlangsung,” kata satpam PT ASDP Merak, Dedi menjelaskan.
Sementara itu, Asep, kernet truk mengungkapkan para sopir kecewa karena sudah satu hari mereka mengantre di jalan tol dan hingga saat ini belum bisa memasuki kapal. Sementara ada sejumlah truk yang masuk melalui jalur tembak.
“Kami kecewa dengan pihak keamanan karena ada jalur tembak,” ujar Asep.
Kapolda Banten Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengaku telah mengamankan 11 sopir yang diduga melakukan perusakan.“ Kami juga telah memeriksa saksi dan sejumlah satpam,” terangnya.
Sejak pukul 01.00 WIB Minggu dini hari ribuan truk yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami antrean panjang hingga 15 kilometer. Ekor antrean truk berada di gerbang tol Cilegon Barat. Hingga pukul 14.35 WIB, antrean masih berada di kilometer 93.500 atau sekitar 12 kilometer dari Pelabuhan Merak.
Pelaksana Harian (Plh) Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Didi Juliansyah menjelaskan, antrean terjadi karena adanya penutupan dermaga II sehingga dermaga yang beroperasi hanya empat.
Penutupan dermaga ini, kata dia karena sedang dilakukan perbaikan jembatan penghubung dan penahan kapal saat bersandar. Perbaikan ini perlu dilakukan karena untuk persiapan menghadapi penumpang arus mudik Lebaran tahun ini.
“Perbaikan dermaga II membutuhkan waktu 11 hari sejak penutupan dilakukan pada Selasa (22/5),” katanya.
Selanjutnya, antrean terjadi karena adanya peningkatan volume kendaraan, khususnya truk ekspedisi sebanyak lima persen dari rata-rata per hari sebanyak 3.000 truk.
Adanya peningkatan ini karena banyaknya pengiriman barang dari Pulau Jawa ke Sumatera menjelang bulan puasa.
“Kalau kami rata-ratakan peningkatannya sebesar 5 persen dari hari biasanya,” ungkapnya.
Didi meyakinkan, antrean panjang truk akan dapat teratasi pada Selasa 29 Mei nanti. PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak telah menyiapkan 23–24 kapal roll on-roll off (ro-ro) setiap harinya. Sebab empat dermaga yang ada bisa mengoperasikan enam kapal.
Data PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, dari 22 kapal yang telah dioperasikan sejak Sabtu 26 Mei hingga kemarin pagi, telah terangkut sebanyak 780 roda dua, 1.480 mobil pribadi, 209 bus, dan 2.195 truk.(azh)
()